PSM Makassar memastikan tetap bisa berlaga di ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025 meski belum lolos standar lisensi klub yang dikeluarkan komite lisensi PSSI. Menurut PSM, standar lisensi klub tersebut tidak berlaku di kompetisi antar klub se-Asia Tenggara tersebut.
"Ndak ada ji pengaruhnya (lisensi klub di ACC)," kata Manajer PSM Makassar Muhammad Fajrin kepada detikSulsel, Minggu (30/6/2024).
Kendati begitu, Fajrin memastikan PSM Makassar akan segera membereskan standar lisensi klub yang belum memenuhi syarat sebelum kompetisi ACC 2024/2025 bergulir. Dia menyebut saat ini masih menunggu petunjuk dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menuntaskan standar lisensi klub tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari LIB belum info kapan dan bagaimana teknis pemenuhan lisensinya. Jadi kita tunggu saja, pasti akan kita penuhi," ujarnya.
PSM Makassar Terancam Pengurangan Poin
PSM Makassar terancam mendapat pengurangan poin di Liga 1 imbas standar lisensi klub yang belum terpenuhi. PSM pun berpotensi memulai kompetisi dengan poin minus.
"Sanksi pengurangan poin bagi klub yang tidak memenuhi standar lisensi klub. Tergantung seberapa besar pelanggaran dilakukan," kata Anggota Komite Lisensi PSSI, M Hanafing Ibrahim kepada detikSulsel, Minggu (30/6).
Hanafing menjelaskan, pengurangan poin akan dibagi dalam 3 kriteria. Yakni pelanggaran berat, sedang, dan ringan.
"Misalnya pelanggaran berat pengurangan poin 9, pelanggaran sedang 6 poin, dan ringan 3 poin," terangnya.
Diketahui, hanya ada 8 klub Liga 1 yang memenuhi standar lisensi klub. Mereka adalah Bali United FC, Borneo FC Samarinda, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persik Kediri, dan PSIS Semarang.
Sementara 10 klub lainnya belum memenuhi standar lisensi klub. Klub tersebut adalah Dewa United, Persis Solo, Barito Putera, PSM Makassar, PSS Sleman, Persita Tangerang, Arema FC, dan tiga klub promosi PSBS Biak, Semen Padang, serta Malut United.
(ata/hsr)