Persija Jakarta, Barito Putera, dan PSS Sleman sudah lepas dari sanksi larangan transfer pemain oleh FIFA. Sedangkan PSM Makassar menjadi satu-satunya tim Liga 1 yang masih belum menyelesaikan sanksi FIFA tersebut.
Persija Jakarta menjadi tim terakhir yang lepas dari sanksi FIFA. Hal itu seperti dilihat dari situs FIFA yang sudah menghilangkan nama Persija dalam list tim yang dibanned.
![]() |
Sebelumnya, Barito Putera lebih dulu menyelesaikan sanksi FIFA tersebut. Hal tersebut diumumkan Barito Putera di Instagram klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat bernomor FDD-18261 dan FPSD-13185, Barito Putera telah menyelesaikan apa yang telah ditetapkan FIFA. Bagi Barito Putera, hal ini menjadi pembelajaran agar lebih teliti lagi dalam mengambil tindakan atas permasalahan yang terjadi, agar tidak terulang di kemudian hari.
"Larangan transfer selesai, Barito siap fokus untuk musim depan," tulis Barito Putera.
PSS Sleman juga sudah menyelesaikan sanksi larangan transfer dari FIFA. Hal tersebut tertuang dalam surat bernomor FDD-18153 dan FPSD-12803, PSS telah resmi membayarkan jumlah uang yang harus dibayar kepada pihak terkait.
"PSS telah menyelesaikan apa yang menjadi akar permasalahan tentang larangan transfer tersebut. Kami telah membayar apa yang memang harus diselesaikan dan oleh karena itu proses mengenai larangan transfer telah ditutup," ujar Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa dalam keterangannya, Selasa (21/5).
Di lihat dari laman FIFA, masih ada 7 tim Indonesia yang terkena sanksi larangan transfer. Mereka adalah Deltras Sidoarjo, Persiwa Wamena, Persikab Kabupaten Bandung, Persikabo 1973, Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC, dan PSM Makassar.
Sialnya, hanya PSM Makassar yang berstatus tim Liga 1. Sementara tim lainnya ada yang bermain di Liga 2 hingga Liga 3.
PSM Soal Sanksi Banned Transfer FIFA
PSM Makassar sebelumnya menjamin akan menyelesaikan sanksi larangan transfer pemain dari FIFA. PSM memastikan sanksi itupun tidak mengganggu PSM dalam mempersiapkan skuad baru musim depan.
"Yang jelas adalah sanksi banned transfer ini akan diselesaikan sebelum periode pendaftaran pemain," kata Media Officer PSM Makassar Sulaiman Abdul Karim dalam keterangannya, Rabu (22/5).
Sule sapaan Sulaiman Abdul Karim mengatakan, PSM tetap melakukan penjajakan untuk perekrutan pemain baru. Hal itu dilakukan sembari menyelesaikan sanksi dari FIFA.
"Sanksi ini tidak menghalangi manajemen untuk bernegosiasi dengan pemain incaran. Sembari menunggu penyelesaian sanksi, manajemen juga sudah bergerak untuk mendatangkan pemain-pemain yang dibutuhkan," jelasnya.
Manajemen PSM kata Sule, berkomitmen menyelesaikan proses tersebut secepatnya. Dia menjelaskan jika PSM tengah menyusun skuad kuat untuk menatap kompetisi musim depan.
"Komitmen manajemen adalah PSM akan tetap berkompetisi di Liga 1 musim 2024/2025," terangnya.
Penjelasan Dirut PSM Makassar
Sementara itu, Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa memastikan PSM Makassar dapat melakukan transfer pemain sebelum Liga 1 musim 2024/2025 dimulai. Menurutnya, PSM juga pernah mengalami masalah serupa di masa lampau
"Itu banned dari FIFA pasti kita akan... nda mungkin kita mulai liga kalau kita tidak selesaikan," kata Sadikin Aksa kepada wartawan, Senin (6/5).
"Saya pikir itu simpel kok. Kita juga pernah begitu kok," tambahnya.
Kendati demikian, kata dia, saat itu FIFA menggunakan sistem yang berbeda. Dia menyebut, saat ini semua sanksi tidak lagi disidangkan melainkan lewat sistem perangkat lunak.
"Bedanya sekarang, banned FIFA, karena tahun lalu Mei dia berlakukan software baru. Itu semuanya otomatis. Dulu kan ada sidang apa segala, sekarang tidak. Yang pakai sidang itu yang urgent pakai sidang," tuturnya.
Sadikin kembali memastikan sanksi tersebut dapat diselesaikan sebelum Liga 1 musim 2024/2025 dimulai. Hanya saja, dia tidak merinci penyebab PSM Makassar disanksi hingga tak dapat melakukan transfer pemain selama 3 periode.
"Itu bukan kita tidak bisa transfer, kalau kita selesaikan, selesai kok. Pasti harus diselesaikan, kalau tidak, kita tidak bisa terima pemain," pungkasnya.
(ata/ata)