Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksi turut menanggapi rumor Sayuri bersaudara, Yakob dan Yance hengkang dari skuad Juku Eja. Sadikin menilai keluar masuknya pemain merupakan hal yang wajar dan normal.
"Gini, pemain out itu sudah wajar, normal. Saya yakin tim pelatih juga berdiskusi. Jadi kalau masalah hengkang normal kok, menurut saya," kata Sadikin kepada wartawan, Senin (6/5/2024).
Sadikin mengatakan PSM Makassar tidak semestinya bergantung pada kemampuan satu atau dua pemain. Dia bahkan menyebut, ketenaran klub tak boleh dikalahkan oleh ketenaran pemain tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, kita tidak boleh terlalu tergantung sama pemain. Jangan sampai pemain lebih besar daripada nama besar klub. Itu aja," ungkapnya.
Dia mengaku, memang ada beberapa masalah yang terjadi di tubuh manajemen saat ini hingga akhirnya sering dikeluhkan. Namun, Sadikin memastikan pihaknya akan membenahi manajemen, terutama kondisi keuangan.
"Jadi kalau memang manajemen dicaci maki, nda apa-apa. Yang saya pikirkan kelanjutannya PSM. Saya pikir begitu. Dan jangan salah, kita ini berpikir, saya kira cuma PSM yang begitu, ternyata klub-klub lain juga pada berpikir keuangan berkelanjutan kok. Dan ada fokus ke depan Liga dan federasi, klub profesional kayak PSM harus punya infrastruktur yang memadai," paparnya.
Di sisi lain, Sadikin berharap PSM Makassar akan lebih berada di posisi yang lebih stabil ke depannya. Termasuk jika stadion yang dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan GOR Sudiang dapat terealisasi dengan cepat.
"Saya harap sih ke depan PSM, insyaallah kita berpikir lebih tenang, lebih berkelanjutan. Mudah-mudahan apa yang dijanjikan Pak Presiden Jokowi, selama ini membangun stadion bisa terpenuhi. Seperti kata-kata teman suporter, jangan cuma janji. Buat kami PSM, fokus di infrastruktur," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sadikin berencana untuk merombak jajaran manajemen Pasukan Ramang yang ditarget rampung Juli mendatang. Perombakan ini dilakukan demi memaksimalkan potensi bisnis yang selama ini belum optimal.
"Begini, manajemen baru nanti itu lebih banyak bisnis. Karena bisnisnya PSM banyak belum dimaksimalkan," kata Sadikin Aksa kepada wartawan, Senin (6/5).
Dia menyebut, manajemen baru ini juga dibentuk untuk memikirkan kematangan dan keberlanjutan PSM Makassar dari sisi finansial. Sadikin mengakui ada banyak hal yang perlu dibenahi di batang tubuh manajemen untuk mencapai tujuan tersebut.
"Jadi kita juga di manajemen PSM, memikirkan bagaimana PSM ke depan ini secara keuangan berkelanjutan. Kita tahu bahwa banyak masalah keuangan kemarin. Dan kalau bicara utang, hampir semua klub sepakbola pasti ada utang. Memang banyak yang harus kita benahi," tuturnya.
(ata/ata)