Kronologi 4 Tahanan Rutan Polsek Maba Selatan Kabur Usai Jebol Terali Toilet

Halmahera Timur, Maluku Utara

Kronologi 4 Tahanan Rutan Polsek Maba Selatan Kabur Usai Jebol Terali Toilet

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Kamis, 02 Mei 2024 19:00 WIB
Polsek Maba Selatan di Kabupaten Halmahera Timur.
Foto: Polsek Maba Selatan di Kabupaten Halmahera Timur. (Dok. Istimewa)
Halmahera Timur -

Sebanyak 4 tahanan Polsek Maba Selatan di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, kabur dari ruang tahanan (rutan) setelah menjebol terali besi di kamar mandi. Polisi baru menyadari mereka kabur setelah melakukan pengecekan di ruang tahanan.

Kapolsek Maba Selatan, Ipda Bahrun Sahupala mengatakan, keempat tahanan itu kabur pada Kamis (25/4) sekitar pukul 20.10 WIT. Para tahanan yang kabur bernama Rizal Coli (32) dan Heikal Lahi (18) dengan kasus pencurian serta Mohammad Albar (18) dan Wahid Bereki (45) yang terlibat kasus persetubuhan anak di bawah umur.

"Iya, jadi pada saat itu anggota piket Polsek Maba Selatan bernama Bripka Taslim Palisoa sedang mengecek tahanan dan melihat keempat tahanan ini sudah tidak ada di ruangan tahanan," kata Ipda Bahrun Sahupala kepada detikcom, Rabu (1/52024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi kemudian mengecek di sekitar ruangan dan di halaman belakang ruang tahanan. Saat itu anggota melihat terali besi di kamar mandi ruang tahanan sudah dalam kondisi terbuka.

"Di situ dia melihat kalau terali besi di kamar mandi ruang tahanan sudah terbuka dengan posisi bengkok ke dalam. Dia kemudian memberi tahu ke anggota yang lain bahwa tahanan sudah kabur," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Bahrun menuturkan, status keempat tahanan tersebut masih dalam proses penyidikan. Saat ini, polisi terus memburu mereka dengan menyasar kawasan hutan sekitar Polsek Maba Selatan, hingga memblokir akses masuk dan keluar Kota Maba.

"(Status hukum tahanan) belum ada putusan pengadilan, keempat tahanan ini masih dalam proses penyidikan. (Saat ini) kami melakukan pencarian di kawasan hutan sekitar Polsek Maba Selatan, kemudian memblokir akses masuk dan keluar Kota Maba," imbuh Bahrun.




(ata/sar)

Hide Ads