Pemain PSM Makassar Rizky Eka Pratama angkat bicara terkait alasan melakukan selebrasi membentangkan bendera Palestina saat laga melawan Arema FC. Baginya ini adalah sangat emosional dan merasa prihatin atas kejadian yang terjadi di Palestina.
"Kita semua lihat keadaan saudara kami di Palestina. Kami sangat prihatin, kami sangat kasihan atas tragedi yang terjadi," ungkap Rizky Eka kepada detikSulsel, Jumat (20/10/2023).
Rizky mengatakan sebagai pemain, dia hanya bisa memberikan doa. Harapannya agar para warga Palestina bisa tetap dalam lingkungan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini kami hanya bisa mendoakan yang terbaik semoga saudara kami bisa dilindungi oleh Allah. Sehat terus dan insyaallah," kata dia.
Dia mengaku saat membentangkan bendera Palestina tersebut dirinya merasakan sesuatu yang sangat emosional.
"Ya, sangat emosional," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Rizky Eka terlihat mengambil bendera Palestina dan membentangkan ke arah fotografer dan penonton. Dia kemudian memberikan kembali bendera tersebut dan masuk ke tengah lapangan.
Di Stadion BJ Habibie sendiri memang terlihat banyak bendera yang dikibarkan suporter. Ukurannya beragam dari kecil hingga yang besar.
Sebelum selebrasi Rizky Eka, salah satu kelompok suporter di tribun timur juga membentangkan tulisan dukungan ke Palestina. Tulisan di spanduk yakni "Palestina Harus Kuat".
Diketahui, Israel terus melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Hal ini setelah Hamas mengerahkan ratusan militan bersenjata untuk menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dan menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza.
Ribuan warga sipil tewas akibat perang ini. Terakhir, gempuran Israel juga membuat warga Gaza kehilangan tempat berlindung, salah satunya Gereja ortodoks Yunani di Jalur Gaza pada Kamis (19/10) waktu setempat.
Gereja yang menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil menghindari perang juga dihantam serangan udara Israel. Korban warga sipil kini ketakutan sekaligus bingung mencari tempat berlindung.
"Ke mana saya harus pergi sekarang? Tidak ada tempat tinggal," ucap salah satu penyintas yang tidak disebut namanya, seperti dilansir dari detikNews mengutip Al Jazeera, Jumat (20/10).
(ata/hsr)