Pengamat sepakbola Syamsuddin Umar menganggap PSM Makassar tetap menjadi tim kuat dan disegani di kompetisi sepakbola Indonesia. Walaupun tim Juku Eja saat ini dihantam badai besar dengan ditinggal kaptennya Wiljan Pluim ke klub lainnya.
"Oh tidak (mengurangi kekuatan PSM Wiljan Pluim hengkang). PSM sejak dulu ditinggal pemain bintangnya, tapi tetap eksis juga jangan kita terpaku kepada seseorang," kata Syamsuddin Umar kepada detikSulsel, Kamis (12/10/2023).
Syamsuddin Umar mencontohkan dahulu PSM Makassar pernah ditinggal sejumlah pemain bintangnya. Seperti Ramang hingga Ronny Pattinasarany, tetapi PSM Makassar tetap menjadi klub besar dan disegani di sepakbola Indonesia hingga Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepakbola memang begitu, bahwa sepak bola adalah sesuatu yang tidak pernah tuntas, jadi kayak kemarin ada yang datang ada yang pergi. Eranya sudah era profesional kan," jelasnya.
Legenda PSM Makassar tersebut pun meminta kepada manajemen hingga tim pelatih PSM Makassar untuk menjaga ritme psikologis pemain. Apalagi menurutnya pemain yang ada di skuad PSM Makassar memiliki kualitas yang mumpuni.
"Karena pemain yang masuk ke PSM ini juga mau tampil secara maksimal dan mau mencari legacy juga. Jadi kita tidak usah terlalu ini (terpuruk) pasti PSM akan mencari yang terbaik dan seperti dulu seperti itu biar ditinggal oleh siapa," katanya.
Selanjutnya, kata Syamsuddin Umar yang mesti diperhatikan adalah soal ketenangan. Pemain terlihat terburu-buru mengambil keputusan saat mendapat peluang.
"Ketenangan tidak ada karena beberapa buru-buru mau mencetak bola. Itu saran saya yang harus dibenahi," imbuhnya.
Menurut Syamsuddin Umar, PSM adalah tim kuat. Apalagi dilatih oleh pelatih yang berkualitas.
"Saya rasa tim ini bukan tim baru, sudah profesional kemudian pelatihnya juga sudah cukup tahu bagaimana kondisi tim. Itu pasti dia benahi," tutup pria yang mempersembahkan dua trofi Liga Indonesia untuk PSM Makassar tersebut.
(ata/sar)