Laga pekan kedua Liga 1 2023/2024 antara PSM Makassar Vs Dewa United diwarnai insiden tidak mengenakkan. Dua kelompok suporter PSM terlibat bentrok di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare yang membuat Pasukan Ramang kini berada dalam bayang-bayang ancaman sanksi.
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Asep Saputra mengaku telah mengetahui insiden tersebut. Hanya saja, Asep mengatakan untuk proses akan bentrokan tersebut sepenuhnya berada di tangan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
"Saya gak bisa bicara soal sanksi, karena prosedurnya, semua fakta dan laporan MC (Match Commissioner) dikirim ke Komdis dulu. Otoritasnya yang menyidangkan dan keputusan soal disiplin ada di Komdis PSSI," kata Asep kepada detikSulsel, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diketahui, imbas bentrokan antarsuporter tersebut membuat PSM kini dikaitkan sejumlah sanksi yang bakal diterima. Salah satunya adalah pengurangan poin seperti yang pernah diutarakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Saya sudah bicara dengan liga dan Exco (Komite Eksekutif). Saya ingin mengusulkan pengurangan poin ke depannya," kata Erick dalam jumpa persnya, di GBK Arena, Jakarta, pada Rabu (19/4) dilansir dari detikSport.
Erick menilai hal ini penting untuk membuat perubahan besar bagi sepakbola Indonesia, terpenting ada kesepakatan.
"Beberapa klub saya telepon mereka bilang tertarik. Kenapa? Supaya sama-sama punya tanggung jawab. Pihak keamanan punya tanggung jawab, klub punya, dan sahabat-sahabat suporter juga harus menjadi bagian (perubahan) itu," ujarnya.
"Jangan-jangan tidak semua suporter, itu kan ada oknumnya. Kita harus saling jaga. Kasihan, loh, suporter sudah mati-matian membela timnya, tiba-tiba ada hal-hal yang tidak diinginkan. Kan kalau poinnya dikurangi jadi apa? Tentu hal-hal yang tidak diinginkan oleh suporter," kata Erick Thohir.
Duduk Perkara Suporter PSM Bentrok
Diketahui, dua kelompok suporter yakni PSM Fans dan CSM terlibat bentrokan saat laga antara PSM Makassar kontra Dewa United di Stadion Gelora BJ Habibie, Sabtu (8/7). Polisi mengungkap kericuhan yang terjadi berawal dari saling senggol antarsuporter.
"Saat menyanyikan lagu mendukung PSM Makassar, ada yang baku gesek, baku dorong, senggolan begitu," kata Kabag Ops Polres Parepare Kompol Burhanuddin kepada detikSulsel, Minggu (9/7).
Burhanuddin menjelaskan saat saling dorong tersebut, tiba-tiba ada yang melakukan pelemparan air mineral dan pecahan material tembok stadion. Hal tersebut membuat sejumlah suporter terluka di bagian kepala.
"Kemudian terjadi pelemparan batu dan air gelas yang membuat kericuhan semakin besar hingga ada yang terluka. Itu batu pecahan-pecahan tembok yang mereka pakai," jelasnya.
(ata/asm)