PSM Makassar sukses merengkuh gelar Liga 1 musim 2022/2023. Perjalanan PSM yang sungguh melelahkan terbayar dengan prestasi yang sangat didamba-dambakan.
Ditinggal sebagian besar pemain bintangnya, terusir dari tanah kelahirannya sendiri Kota Makassar, menjadikan PSM Makassar sebagai salah satu tim Liga 1 yang dipandang sebelah mata, bahkan oleh pendukungnya sendiri.
Tercatat hanya beberapa pemain lokal yang memilih bertahan karena kondisi tak ideal itu. Sebut saja Rasyid Bakri, M. Arfan, Abdul Rahman, Reza Pratama dan pemain asing Wiljan Pluim ditambah dengan perekrutan pemain-pemain lokal yang berasal dari pemain Liga 2 dan pemain muda jebolan Akademi PSM Makassar. Saya sendiri pun ragu dengan komposisi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain asing yang direkrut pun juga merupakan pemain yang baru merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Everton Nascimento, Yuran Fernandes dan Kenzo Nambu adalah pemain asing yang tidak begitu dikenal di Sepak bola Indonesia, begitu juga dengan pelatih asal Portugal Bernardo Tavares.
Jika berharap Juara, terasa hanya dalam mimpi. Selain itu, situasi PSM berkandang di Kota Parepare dan berlatih di Kabupaten Gowa serta kembali ke Kota Makassar untuk beristirahat adalah faktor yang tidak baik untuk perjalanan tim yang memiliki komposisi biasa-biasa saja.
Namun perjalanan mengarungi kompetisi pun dimulai. Status PSM Makassar sebagai juara Piala Indonesia memberikan tiket untuk mewakili Indonesia di ajang piala AFC bersama dengan Bali United.
Ujian pertama ini dilalui oleh tim PSM Makassar dengan luar biasa. Prestasi yang luar biasa dengan tim yang biasa-biasa saja. PSM Mampu sampai di final Piala AFC tingkat Asean, lebih baik dari Bali United. Kami terkejut dan bangga.
Di kompetisi domestik, kemenangan demi kemenangan terus diraih. Nama PSM Makassar di Klasemen sementara Liga 1 Indonesia kokoh di 3 besar. Sesuatu di luar ekspektasi.
Namun situasi ini terus membangkitkan euforia masyarakat Sulawesi Selatan untuk selalu hadir di Stadion Gelora BJ Habibie dalam setiap laga kandang. Stadion BJ Habibie pun tidak ingin mengecewakan pendukung PSM Makassar.
Baca juga: PSM Makassar Juara Liga 1 2022/2023! |
Sepertinya aura neraka Mattaoanging bagi lawan-lawan ikut terusir ke stadion di Kota Parepare ini. Menyisakan 1 laga kandang, tercatat hanya tim Persija Jakarta yang mampu mencuri 1 poin.
Dukungan penuh Pemerintah Kota Parepare atas home base PSM Makassar makin membuka harapan dan asa juara musim ini semakin terasa. Selain Stadion BJ Habibie Parepare, sosok Bernardo Tavares sebagai juru taktik yang mampu menciptakan harmonisasi antara pemain muda dan pemain senior serta 4 pemain asing menjadikan PSM Makassar musim ini sebagai klub yang selalu konsisten setiap pertandingan.
Bukan hanya sampai di situ. Bernardo Tavares juga telah memberikan banyak pelajaran bahwa tim sepak bola terbaik, bukan saja karena tim itu bertabur bintang namun bagaimana menciptakan dan melahirkan pemain-pemain biasa menjadi luar biasa.
Semua terjadi karena kecintaan, keseriusan dan keikhlasan serta usaha dari 2 sosok penting di balik kesuksesan PSM Makassar.
Sadikin Aksa dan Munafri Arifuddin, mereka bahu membahu untuk sebuah kebanggaan, kerinduan akan juara, bahkan harus rela berganti posisi. Pada akhirnya kita semua berbangga, tim yang berangkat dari tim yang biasa-biasa saja mampu membuktikan bahwa tim juara adalah mereka yang selalu bekerja bersama.
Jumat malam, 31 Maret 2023, bertepatan dengan hari ke-9 Ramadhan 1444 Hijriah. Kerinduan 23 tahun akan juara akhirnya kita raih. Di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, PSM Makassar mampu menaklukkan Madura United dan berhasil mengunci juara BRI Liga 1 musim 2022-2023 dengan poin 72.
Semua bergembira, semua merayakannya, Makassar, Sulawesi Selatan dan Indonesia menjadi merah, semerah PSM Makassar. Layar gadget dipenuhi dengan ucapan 'PSM Makassar Juara'.
Juara untuk kita semua. Juara yang didapat dari perjalanan yang begitu melelahkan, nyaris tanpa dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota Makassar, Kota di mana PSM Makassar dilahirkan dan dibesarkan.
Terima kasih untuk kita semua. Bosowa Grup, Pemain, Pelatih, official, Suporter PSM Makassar, Manajemen PT. PSM dan tim PSM Makassar serta seluruh Masyarakat pecinta PSM Makassar.
Tidak lupa kepada Pemerintah Kota Parepare dan Pemerintah Kabupaten Gowa, Polda Sulawesi Selatan, Polrestabes Makassar, Polres Parepare, Brimob Polda Sulsel, saudara-saudara kami suporter sepak bola di seluruh Indonesia dan semua yang tidak bisa kami sebutkan. Kalian layak tercatat dalam sejarah ini.
Inilah PSM Makassar yang selalu menghadirkan cinta tanpa syarat dari mereka yang selalu peduli. Pemain, Pemerintah, Pejabat, Suporter, Manajemen, Masyarakat Sulawesi Selatan karena PSM Makassar tidak akan pernah sendiri, ada banyak yang mencintainya,.
Sejarah berbicara tentang PSM Makassar. Musim ini kita jadi juaranya ketika kebanggaan yang kita cintai harus terusir dari kota dunia Makassar ke kota cinta Parepare karena tidak ada tempat di kotanya sendiri.
Ewako Ewaki Kuewai!!!
Sadakati Sukma Sekretaris Jendral Suporter Red Gank PSM
(ata/hmw)