FIFA tidak hanya mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, tetapi terancam sanksi lainnya. Situasi ini turut membuat PSM Makassar merasa cemas, sebab sanksi bisa berimbas pada kesempatan main di kompetisi Asia (AFC) musim depan.
Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan FIFA akan mengevaluasi batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Saat ini, ia hanya bisa berharap agar FIFA tidak memberi sanksi berat untuk Indonesia.
"Ada sanksi ringan, ada sanksi berat," kata Erick Thohir dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta seperti dilansir dari detikSport, Jumat (31/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia dibayangi potensi sanksi oleh FIFA karena dinilai gagal menjamin kelancaran, baik itu keamanan dan kenyamanan jelang dimulainya Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni nanti.
Erick Thohir mengaku, akan bertemu kembali bertemu dengan FIFA agar Indonesia terhindar dari sanksi berat di dunia sepakbola.
"Saya menunggu undangan kembali dari FIFA setelah FIFA Council meeting beberapa hari ke depan. Saya siap kembali bertemu FIFA," jelas Erick Thohir.
Sanksi ringan, lanjut Erick Thohir adalah perihal administrasi dan denda. Kalau sanksi berat siap-siap dikucilkan FIFA dan sepakbola dunia, walaupun orang nomor satu di PSSI itu juga menegaskan harapan bahwa Indonesia tidak akan mendapat sanksi tersebut.
"Sanksi terberat, kita tidak bisa ikut kompetisi secara maksimal di seluruh dunia sebagai timnas ataupun sebagai klub. Itu juga kemunduran buat sepakbola Indonesia," paparnya.
Tiket AFC PSM Terancam
PSM Makassar memastikan satu tiket di kompetisi sepak bola Asia (AFC) musim 2024/2025. Namun, tiket ke kompetisi Asia tersebut terancam dicabut setelah FIFA menyiapkan sanksi tambahan untuk Indonesia.
"Ini yang tidak kita inginkan. Sepakbola kita dibanned FIFA dan kemungkinan terburuk PSM juga batal ke AFC," sesal Sekretaris Jenderal Suporter PSM Red Gank, Sadakati Sukma kepada detikSulsel, Jumat (31/3/2023).
Pria yang akrab disapa Sadat itu pun berharap kepada Ketum PSSI Erick Thohir untuk memperjuangkan agar Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA. Sebab hal itu akan menjadi kemunduran untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
"Masa kita akan kembali seperti tahun 2015 pada saat kita tidak diberi izin untuk menyelenggarakan agenda turnamen secara resmi. Hal ini jangan sampailah terulang kembali," paparnya.
Diketahui, tiket ke kompetisi Asia dipastikan jadi milik PSM setelah tidak akan tergeser lagi dari posisi dua besar klasemen Liga 1. Paling minim, PSM meraih tiket ke AFC Cup musim 2024/2025, namun jika menjadi juara maka Wiljan Pluim dkk akan menjalani babak kualifikasi di Liga Champions Asia.
Mulai musim 2023/2024 jatah Indonesia di pentas AFC adalah 3 tiket. Juara liga akan menjalani kualifikasi Liga Champions Asia, runner up liga otomatis tampil di AFC Cup, dan peringkat ketiga berhak menjalani play off AFC Cup.
Isi Surat FIFA
"Menyusul pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, mengingat situasi saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023. Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen tidak berubah. Potensi sanksi untuk PSSI kemungkinan juga akan diputuskan di kemudian hari."
"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa meski keputusan ini diambil, FIFA tetap berkomitmen untuk tetap aktif mendampingi PSSI, dalam kerja sama dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus berada di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan dan akan memberi pendampingan ke PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir."
(ata/asm)