Yance Sayuri dan Pratama Arhan akan menunjukkan kualitasnya pada laga FIFA Match Day saat memperkuat Timnas Indonesia kontra Burundi. Namun pelatih Shin Tae-yong dianggap bakal dibuat kebingungan menentukan starting eleven mengingat keduanya bermain di posisi yang sama.
Duel antara Timnas Indonesia melawan Burundi dijadwalkan berlangsung di Stadion Candrabhaga Bekasi, pada 25-28 Maret 2023. Pemain PSM Yance Sayuri bakal berebut tempat utama dengan pemain klub Liga 2 Jepang Tokyo Verdy.
"Saya rasa hampir sama dengan pelatih PSM (Bernardo Tavares), dia (pelatih Timnas Shin Tae-yong) hanya lihat lawan. Mungkin karakter lawan seperti ini yang cocok dimainkan karena Arhan dan Yance kalau soal kecepatan Yance lebih cepat," kata pengamat sepak bola Assegaf Razak kepada detikSulsel, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika melihat dari statistik pertandingan di klub yang dibela, Yance Sayuri lebih baik dibandingkan Pratama Arahan. Pemain asal Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua ini merupakan pilar penting PSM. Bersama Bernardo Tavares, performa Yance Sayuri meningkat drastis dibandingkan musim sebelumnya.
Kelebihan pemain berusia 25 tahun ini terletak pada mampu bermain sebagai versatile atau main di banyak posisi. Di putaran pertama, Yance Sayuri kerap ditempatkan di posisi bek kiri.
Namun, saat Dzaky Asraf dipanggil ke Timnas Indonesia U-20 di ajang Piala AFC U-20 , Yance kemudian dimainkan sebagai sayap kiri. Ia pun berduet bersama saudaranya Yakob Sayuri di sisi sayap kanan PSM.
Tercatat, Yance telah mencetak 4 gol dan 3 assist dari 28 kali penampilannya bersama PSM Makassar. Sementara Pratama Arahan belum menunjukkan performa terbaiknya di klub yang dibelanya saat ini.
Bersama Tokyo Verdy, Arahan baru memainkan 1 game dengan menit bermain 45' menit. Namun performanya bersama Timnas Indonesia cukup menjanjikan usai pemain berusia 21 tahun tersebut tercatat telah mencetak 3 gol di Timnas Senior.
Tak hanya itu dirinya menjadi pilar penting kala Timnas Indonesia berhasil melaju ke final Piala AFF 2020. Sayang, dirinya tidak bisa mengantarkan Timnas Juara usai takluk dari Timnas Thailand.
Assegaf yang merupakan mantan pelatih PSM ini tak menampik, keduanya memiliki kualitas membantu lini belakang dan penyerangan sama bagusnya. Namun kemampuan Pratama Arhan dalam lemparan bola mati yang tidak dimiliki pemain lain termasuk Yance jadi nilai lebih.
"Ini kan kita sudah tahu, keduanya punya kelebihan bisa dari bertahan ke menyerang cukup bagus. Terus bagaimana ketika bertahan juga yang paling menonjol di sini yang dimiliki Arhan namun tidak dimiliki Yance adalah bola lemparan masuk itu," pungkasnya.
(afs/sar)