PSM Makassar bermain imbang tanpa gol melawan Persita Tangerang dalam lanjutan pekan ke-30 Liga 1 2022/2023. Kedua tim harus puas berbagi poin usai tak bisa memaksimalkan peluang yang ada.
Duel antara Persita Tangerang melawan PSM Makassar harus berakhir dengan skor 0-0 di Indomilk Arena Stadium, Tangerang, Senin (13/3/2023).
Tambahan 1 poin ini membuat PSM kian kokoh di puncak klasemen Liga 1 dengan 66 poin dari 30 pertandingan. Sementara bagi Persita Tangerang tetap tertahan di posisi 9 dengan 48 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikSulsel, berikut fakta menarik PSM Makassar imbangi tuan rumah Persita Tangerang:
1. PSM Kian Kokoh di Puncak Klasemen Liga 1
Hasil imbang atas Persita Tangerang tetap membuat posisi PSM Makassar tak tergeser di puncak klasemen. Juku Eja masih di peringkat pertama dengan 66 poin dari 30 pertandingan.
PSM sejauh ini menjadi kandidat juara Liga 1 musim ini. Tim besutan Bernardo Tavares terpaut 13 poin dari pesaing terdekatnya Persib Bandung yang menempati peringkat dua klasemen.
Sedangkan Persija Jakarta yang menempati posisi 3 dengan 51 poin tertinggal jauh dengan 15 poin dari Juku Eja.
Secara perolehan poin, PSM cukup sulit dikejar walaupun dua pesaingnya masih memiliki peluang karena unggul 2 laga tunda. Namun, PSM setidaknya membutuhkan 5 poin lagi untuk mengunci titel juara musim ini.
2. Rekor 9 Kemenangan Beruntun Putus
Rekor 9 kemenangan beruntun PSM terhenti di tangan tuan rumah Persita Tangerang. Juku Eja harus puas bermain imbang 0-0 di laga tersebut.
Seperti diketahui, PSM tampil konsisten dengan menyapu 9 laga terakhir dengan kemenangan. Pasukan Ramang menang dari Persis Solo (3-2), Dewa United (2-0), Persik Kediri (2-1), Barito Putera (4-1), dan Rans Nusantara FC (3-1) di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare.
Sementara di 4 laga tandang, PSM juga menang. Pertama saat bertandang ke markas Arema FC (0-1), Persib Bandung (1-2), Persebaya Surabaya (0-1) dan yang terakhir Persikabo 1973 (0-1).
Sayang, tim besutan Bernardo Tavares gagal memperpanjang torehan tersebut sekaligus gagal mencetak sejarah sebagai satu-satunya tim yang bisa meraih 10 kemenangan secara beruntun di Liga 1.
Simak 3 fakta menarik lainnya di halaman selanjutnya.
3. PSM Makassar Main 10 Orang
Pertandingan antara Persita Tangerang melawan PSM Makassar diwarnai dengan kartu merah. Pasukan Ramang harus bermain 10 orang setelah Yuran Fernandes harus meninggalkan lapangan lebih awal.
Bek asal Cape Verde tersebut menerima ganjaran kartu merah pada menit 74'. Yuran yang berbenturan dengan pemain Persita lantas mendapat kartu kuning. Tak terima dengan hal itu, dirinya kemudian melakukan protes keras kepada wasit Yeni Krisdianto sampai pada akhirnya langsung dihadiahi kartu merah.
Walau unggul jumlah pemain, permainan PSM tidak serta merta kendur. Wiljan Pluim dan kolega masih mampu mengimbangi permainan Persita. Malah beberapa peluang sempat diciptakan PSM di penghujung laga.
Walau begitu, pelatih PSM Bernardo Tavares masih mempertanyakan kartu merah yang diberikan kepada pemainnya tersebut. Ia merasa kartu yang didapatkan Yuran tidak masuk akal, sementara salah satu pemain Persita juga melakukan protes namun tidak diperlakukan sama.
"Yuran mendapatkan kartu merah, dan nomor 19 komplain tapi tidak kartu kuning, kita langsung kartu merah. Mudah-mudahan ini ada di replay di pertelevisian Indonesia," kata pelatih Bernardo Tavares dalam sesi konferensi pers usai laga, Senin (13/3).
4. Protes Keras Bernardo Tavares
Bernardo Tavares terus memprotes kinerja wasit yang memimpin pertandingan kala timnya bertanding. Kali ini giliran Yeni Krisdianto yang mendapat sorotan dari pelatih asal Portugal tersebut.
Pelatih asal Portugal ini menegaskan terdapat beberapa keputusan pengadil lapangan yang merugikan timnya. Seperti saat bek Persita, Dadang Apridianto tertangkap handsball di dalam kotak penalti di menit 16, dan Ramadhan Sananta yang dilanggar namun tak berbuah pelanggaran.
"Momentnya ada di menit 16' kita shot ke gawang Persita dan bola mengenai nomor 7 (Dadang Aprianto) harusnya penalti. Di menit 19' Sananta pas umpan ke Rizky dan foul pertama oleh nomor 32 di dalam kotak harusnya pelanggaran seperti ini kalau saya ini berbuah kartu dan juga penalti," paparnya.
Bernardo mengatakan, peraturan berbeda seakan diterapkan pengadil lapangan ketika timnya bermain. Pasalnya kesalahan yang sama kerap terjadi setiap kali timnya bermain.
"Terlalu jelas di mata saya kesalahan-kesalahan dari wasit dan peraturan seakan-akan berbeda terhadap PSM. Ini seperti ibaratnya lucu sekali, konyol," ungkapnya.
5. PSM Makassar Hanya 23 persen Ball Possesion
PSM Makassar harus mengakui jika tuan rumah Persita Tangerang lebih mendominasi jalannya pertandingan. Tercatat, Juku Eja hanya bisa menguasai laga sebesar 23 persen, sedangkan Persita lebih baik baik dengan 77 persen.
Walau tak mendominasi pertandingan, namun PSM lebih baik dalam hal menciptakan peluang dibandingkan Persita. Total Wiljan Pluim dkk melepaskan 9 tembakan dengan 4 diantaranya mengarah ke gawang. Sedangkan Persita hanya bisa melepaskan 8 percobaan, tiga diantaranya mengarah ke gawang.
Untuk urusan akurasi umpan, Persita jauh lebih baik dibandingkan tim tamu PSM. Pendekar Cisadane melepaskan 379 operan berhasil dari 448 percobaan. Sebaliknya PSM hanya melakukan 113 operan berhasil dari 199 percobaan.
Tak hanya itu, PSM juga kalah dalam hal membuat peluang. Persita berhasil mencetak 5 pulang sementara PSM hanya bisa menciptakan 4 peluang.
Kendati demikian, keberhasilan PSM meraup 1 poin di markas Persita tak terlepas dari kokohnya lini belakang tim Ramang. Tercatat, Agung Mannan cs melakukan 15 tekel, 21 intersep, dan 7 sapuan. Sementara Persita hanya 3 telek, 21 intersep, dan 10 sapuan.