Bernardo Tavares dibuat murka oleh kepemimpinan wasit ketika PSM Makassar bermain imbang melawan Persita Tangerang. PSM harus puas bermain imbang dengan skor 0-0.
Bertandang ke Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (13/3/2023), PSM sebetulnya punya sejumlah peluang emas untuk mencetak gol. Namun menurut Bernardo kepemimpinan wasit membuyarkan itu semua.
"Terlalu jelas di mata saya kesalahan-kesalahan dari wasit dan peraturan seakan-akan berbeda terhadap PSM. Ini seperti ibaranya lucu sekali, konyol," kata Bernardo usai laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih asal Portugal itu merincikan, pada menit ke-16 tembakan Rizky Eka Pratama mengenai tangan bek Persita, Dadang Apridianto. Kemudian pada menit ke-19, saat Ramadhan Sananta dilanggar di kotak penalti tidak dinyatakan foul.
"Di dalam kotak harusnya pelanggaran seperti ini. Kalau saya ini berbuah kartu dan juga penalti," terangnya.
Bernardo menambahkan, di babak kedua wasit juga melakukan kesalahan yang sama. Menurut Bernardo, pemain Persita, Rifky Dwi Septiawan harusnya diusir wasit karena melakukan pelanggaran keras.
"Di babak kedua nomor punggung 32 di depan saya harusnya di beri kartu kuning kedua, tapi apa yang terjadi saya bertanya-tanya kenapa selalu berbeda terhadap PSM Makassar," kesalnya.
Ia mengaku, timnya menerima apapun hasil pertandingan. Namun dengan syarat pertandingan harus berjalan adil, tanpa ada tim yang diuntungkan maupun dirugikan.
"Saya bisa terima kekalahan, terima kemenangan, terima hasil imbang tapi bukan begini ceritanya," keluh Bernardo.
Selain itu, Bernardo juga mempertanyakan kartu merah yang diberikan kepada Yuran Fernandes karena melakukan protes. Sementara pemain Persita melakukan hal yang sama tidak diperlakukan sama.
"Yuran mendapatkan kartu merah, dan nomor 19 komplain tapi tidak kartu kuning, kita langsung kartu merah. Mudah-mudahan ini ada di replay di pertelevisian Indonesia," paparnya.
Tambahan satu poin membuat PSM harus menunda pesta pada pekan ke-31 saat menjamu Bhayangkara FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Jumat (17/3/2023) mendatang.
Kendati demikian, peluang juara PSM masih sangat terbuka karena unggul 13 poin dari Persib Bandung. Setidaknya PSM membutuhkan 5 poin lagi untuk memastikan gelar juara Liga 1.
(ata/asm)