PSM Makassar menjadi kandidat kuat juara Liga 1 musim ini. Kendati demikian, pelatih Bernardo Tavares mengingatkan kepada seluruh pemainnya untuk tetap rendah hati.
PSM unggul jauh dari rivalnya Persib Bandung dan Persija Jakarta usai menang di markas Persikabo 1973. Wiljan Pluim Cs menang dramatis dengan skor 0-1 lewat penalti di masa injury time.
Kemenangan tersebut membuat PSM kini mengantongi 65 poin dari 29 laga. PSM unggul 13 poin dari Persib di peringkat kedua dan unggul 14 poin dari Persija di posisi ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernardo Tavares sangat bersyukur dengan kemenangan ini. Namun, ia menegaskan kepada pemainnya untuk tetap rendah hati dan tidak ada ada euforia berlebihan.
"Hasil cemerlang! Selamat kepada semua pemain dan semua staf klub. Terima kasih banyak atas dukungan pendukung kami di stadion, Anda memberikan energi ekstra kepada para pemain! Tetaplah rendah hati! #ewako," tulis Bernardo di akun Instagramnya, Jumat (10/3/2023).
Lihat postingan ini di Instagram
Dukungan Luar Biasa
PSM Makassar mendapat dukungan luar biasa dari suporter. Lebih dari 400 orang suporter PSM yang hadir langsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (10/3) saat duel melawan Persikabo 1973.
Meski bermain di markas lawan, area tribun penonton justru didominasi berwarna merah, warna identik dari suporter PSM Makassar.
Bernardo sangat menghargai hal itu. Terutama dukungan setia yang diberikan oleh suporter PSM dari awal musim hingga saat ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada suporter kita. Mereka datang untuk mendukung kita, dari menit pertama sampai menit terakhir," ucap Bernardo usai laga, Kamis (9/3).
Pertandingan Menegangkan
Pertandingan PSM melawan Persikabo 1973 sangat menegangkan. Tuan rumah Laskar Padjajaran bermain sangat agresif hingga menyulitkan PSM mengembangkan permainan.
Ketegangan kian panas saat pemain Persikabo, Bruno de Araujo Dybal tertangkap handball di kotak terlarang saat laga hampir selesai. Hal itu membuat wasit Sance Lawita menunjuk titik putih tanda penalti untuk PSM.
Keputusan itu membuat para pemain Persikabo 1973 melancarkan protes. Terutama kaptennya, Manahati Lestusen yang terus-terusan mengamuk di pinggir lapangan memaki asisten wasit.
Bernardo turut mengkritik protes berlebihan yang dilancarkan para pemain Persikabo 1973. Ia pun membandingkan protes yang pernah dilakukan timnya yang berujung sangat berat.
"Coba lihat apa yang kita lakukan sebelumnya, komplain yang kita tujukan kepada wasit berujung 5 hukuman (kepada Wiljan Pluim). Saya tidak punya masalah apa-apa dengan dengan Persikabo tapi saya berharap setiap saat wasit harus menjalankan aturan kepada kedua tim," tegasnya.
(ata/sar)