Liga 1 musim depan direncanakan bakal menerapkan format kompetisi playoff dalam menentukan tim juara. Legenda PSM Makassar Syamsuddin Umar menyambut positif hal tersebut demi kemajuan sepak bola tanah air.
"Saya rasa itu sangat positif karena kalau kompetisinya dianut seperti dulu tidak ada perkembangan seperti saat sekarang. Sehingga adanya penelitian dan terobosan baru yang dilakukan ketua umum dan wakil ketua pasti ada ada alasan yang positif yang bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan sepak bola," kata Syamsuddin Umar saat berbincang dengan detikSulsel, Rabu (8/3/2023).
Wacana perubahan format kompetisi Liga1 bakal berubah setelah Sarasehan sepak bola Nasional yang digelar PSSI di Surabaya, Sabtu (4/3). Dalam kegiatan tersebut, menghasilkan sejumlah rencana mulai pembatasan pemain naturalisasi, penambahan kuota pemain asing, hingga jadwal kompetisi Liga 1 2023/2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perubahan format kompetisi, tercatat ada dua opsi yang muncul. Opsi pertama adalah kompetisi akan dibagi menjadi 3 wilayah, serta opsi kedua tetap menggunakan full kompetisi dengan empat peringkat teratas masih akan diadu lewat zona playoff atau sistem knock-out.
Menyikapi hal tersebut, pelatih yang sukses mengantarkan Juku Eja meraih trofi Liga Indonesia pada 1999-2000 ini mengutarakan, tiap klub dalam satu musim idealnya butuh pertandingan kompetitif kurang lebih 40 hingga 48 laga. Sehingga fisik dan ritme permainan setiap klub tetap terjaga.
"Setiap klub itu idealnya dalam satu tahun harus bermain kurang lebih 40 sampai 48 kali secara kompetitif. Makanya di Eropa itu ada FA, Champions, supaya diatur sedemikian rupa supaya pemain itu jangan terlalu banyak berlibur musim kompetisi, habis dia pasti. Sehingga ritme dan kondisi fisiknya dengan ototnya itu desain bermainnya itu tidak hilang," paparnya.
Pria yang kerap disapa Syam ini melanjutkan, wacana terkait perubahan format kompetisi merupakan hal yang baik untuk kemajuan sepak bola tanah air. Hingga pada akhirnya semua klub dapat seiringan dengan PSSI.
"Oleh karena itu apa wacana yang dibuat ini adalah wacana secara continue secara terus menerus sehingga nanti iramanya ini tidak pernah berubah. Sehingga semua klub seirama apa keinginan PSSI," pungkasnya.
(afs/asm)