Sebanyak 27 RT dan 26 RW di wilayah Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir. Hal ini imbas hujan lebat yang mengguyur Kota Makassar sejak pagi.
Pantauan detikSulsel di Jalan Teuku Umar 13 Makassar, Senin (13/2/2023), tampak sejumlah rumah warga terendam banjir. Ketinggian banjir mulai dari sebetis hingga sepaha orang dewasa.
Terlihat sejumlah warga memantau kondisi kanal di wilayah tersebut. Kanal tersebut meluap yang juga memicu terjadinya banjir di wilayah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Warga juga terlihat bersama-sama mengangkat sampah yang tersangkut di irigasi kanal. Pasalnya aliran air sempat tersumbat.
Lurah Kelurahan Buloa, Moh Dwi Aditya mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi bersama RT/RW untuk penanganan banjir. Pihaknya juga turun melakukan pendataan warga terdampak.
"Untuk kondisi banjir saat ini, karena kami juga tidak bisa menghindari curah hujan seperti ini," ucap Dwi Aditya kepada detikSulsel, Senin (13/2).
"Kami dari kelurahan, masih sementara batas koordinasi bersama RT/RW terkait jumlah rumah, KK (kepala keluarga), jiwa yang terdampak atas kondisi banjir saat ini," tambahnya.
Dwi Aditya juga tengah berkoordinasi dengan BPDB Makassar dan Dinsos Makassar. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada warga yang butuh dievakuasi atau mendapat bantuan.
"Selanjutnya kalau memang sudah bisa, nanti kami akan berkoordinasi ke pihak stakeholder terkait, yakni BNPB dan Dinsos," tuturnya.
Peringatan Dini BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulsel. Cuaca ekstrem diprakirakan terjadi sejak tanggal 12-16 Februari 2023.
"Prakiraan tanggal 12-16 Februari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," kata Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Berdasarkan analisis BMKG, kondisi cuaca di Sulsel menunjukkan adanya peningkatan curah hujan. Terpantau adanya tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
"Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan," jelas Kamal.
(sar/sar)