BMKG: Sulsel Cuaca Ekstrem 12-16 Februari, Madden Julian Oscillation Melintas

BMKG: Sulsel Cuaca Ekstrem 12-16 Februari, Madden Julian Oscillation Melintas

Nur Ainun - detikSulsel
Jumat, 10 Feb 2023 19:04 WIB
ilustrasi cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Makassar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Cuaca ekstrem diprakirakan terjadi sejak tanggal 12-16 Februari 2023.

"Prakiraan tanggal 12-16 Februari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," kata Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).

Berdasarkan analisis BMKG, kondisi cuaca di Sulsel menunjukkan adanya peningkatan curah hujan. Terpantau adanya tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan," jelas Kamal.

Lebih lanjut dijelaskan, kondisi ini dipicu adanya Maden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada kuadran 4 (maritime continent). MJO ini mampu berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.

ADVERTISEMENT

Model cuaca juga menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70-90%).

Adapun kondisi cuaca ekstrem ini diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel bagian barat, selatan, dan timur yang meliputi:

  1. Sulawesi Selatan bagian barat: Pinrang, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, dan Takalar
  2. Wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah: Sidrap, Soppeng, dan Gowa
  3. Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan: Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar
  4. Sulawesi Selatan bagian timur: Bone dan Sinjai

Selain itu, BMKG dalam keterangannya juga mengatakan adanya potensi angin kencang di wilayah Sulsel bagian barat dan selatan.

"Serta Potensi angin kencang di sulawesi selatan bagian barat dan selatan," tulis BMKG.

Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi

BMKG juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Ketinggian gelombang ini berada pada kategori sedang hingga tinggi.

"Masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan," ujar Kamal.

Berikut rincian wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi:

Gelombang dengan kategori sedang (ketinggian gelombang 1,25-2,5 meter)

  • Perairan Parepare
  • Perairan Spermonde Pangkep
  • Perairan barat Kepulauan Selayar
  • Perairan timur Kepulauan Selayar
  • Perairan Sabalana
  • Teluk Bone bagian utara
  • Teluk Bone bagian selatan
  • Laut Flores bagian utara
  • Laut Flores bagian barat
  • Perairan P. Bonerate
  • Kalaotoa bagian utara
  • Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian selatan

Gelombang dengan kategori tinggi (ketinggian gelombang 2,5-4,0 meter)

  • Selat Makassar bagian selatan
  • Perairan Spermonde Pangkep bagian barat
  • Perairan Spermonde Makassar bagian barat
  • Laut Flores bagian timur

Cuaca Ekstrem Bisa Picu Bencana Hidrometeorologi

BMKG juga mengimbau agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrim. Adapun dampak yang bisa terjadi antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran.

Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat memantau informasi terkini mengenai kondisi cuaca di Sulsel agar dapat melakukan antisipasi serta mitigasi saat terjadi bencana.

"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik," imbau Kamal.




(asm/asm)

Hide Ads