Pertandingan antara Arema FC melawan PSM Makassar berjalan alot dan keras. Wasit Cahya Sugandi sampai harus mengeluarkan 9 kartu kuning dan 2 kartu merah.
Laga yang berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2023) berakhir untuk kemenangan PSM. Tim Juku Eja menang dengan skor 1-0 berkat gol dari Kenzo Nambu pada menit ke-65.
Beruntung kemenangan PSM ini tidak dinodai dengan ancaman sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Seperti diketahui, dalam regulasi Liga 1, tim yang mengoleksi 5 kartu dalam satu pertandingan akan didenda Rp 50 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi saat melawan Arema FC, PSM mendapat 4 kartu. Satu di antaranya kartu merah yang diberikan kepada Safrudin Tahar dan tiga kartu diberikan kepada Kenzo Nambu, Yakob Sayuri, dan Ananda Raehan.
Kendati demikian, Safrudin Tahar yang menerima kartu merah tetap harus membayar denda RP 10 juta imbas kartu merah langsung yang diterimanya.
Sementara itu, nasib malang harus diterima Arema FC. Selain kalah, tim Singo Edan terancam disanksi denda Rp 50 juta. Sebab wasit Cahya Sugandi memberikan 6 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Kartu kuning diberikan kepada Dendi Santoso, Sergio Silva, Muhammad Rafli, Rizky Dwi, dan 2 kartu kuning Jayus Hariono plus 1 kartu merah.
Pelatih PSM Protes Kartu Merah dari Wasit
Pelatih PSM, Bernardo Tavares memprotes keputusan wasit Cahya Sugandi yang begitu mudah memberikan kartu merah kepada pemain PSM. Bernado bahkan menuding kalau wasit sengaja mencari-cari kesalahan timnya.
"Saya bisa melihat bahwa setelah babak kedua mulai wasit mencoba mencari pelanggaran atau siapa pemain PSM yang bisa diberikan kartu merah," kata Bernardo usai laga, Sabtu (4/2).
Pelatih asal Portugal itu menilai, ada pelanggaran yang jauh lebih keras dilakukan para pemain PSM. Namun wasit tidak memberi kartu sama sekali.
"Kalau misalnya pelanggaran yang kartu merah yang diberikan kepada kita. Anda bisa lihat pelanggaran-pelanggaran yang bahkan lebih parah setelah itu tidak di hadiahi," paparnya.
Bernardo berharap, pertandingan ini menjadi yang terakhir ia protes terkait kinerja wasit. Ke depan ia ingin wasit Indonesia meningkatkan kualitasnya.
"Jadi tolong saya berkali-kali saya sampaikan saya tidak mau membicarakan wasit, tapi saya berharap sekali bahwa wasit di Liga Indonesia ini ditingkatkan kualitasnya," pungkasnya.
(ata/asm)