Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengkritik kinerja wasit meski timnya menang atas Arema FC. Bernardo menuding wasit Cahya Sugandi sengaja mencari-cari kesalahan pemain PSM untuk diganjar kartu merah.
"Saya bisa melihat bahwa setelah babak kedua mulai wasit mencoba mencari pelanggaran atau siapa pemain PSM yang bisa diberikan kartu merah," kata Bernardo Tavares dalam sesi konferensi pers usai laga, Sabtu (4/2/2023).
Pertandingan antara Arema FC melawan PSM Makassar di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (4/2) sore berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan PSM. Gol tunggal PSM dicetak oleh Kenzo Nambu di menit 65'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada laga tersebut, kedua tim harus bermain 10 pemain. Arema FC lebih diganjar kartu merah yang diberikan kepada Jayus Hariono setelah menerima kartu kuning kedua.
Di babak kedua, giliran bek PSM Safrudin Tahar mendapat kartu merah pada menit 48' usai melakukan pelanggaran keras kepada pemain Singo Edan.
Pelatih asal Portugal ini menilai pelanggaran yang dilakukan Safrudin Tahar tidak sepatutnya berbuah kartu merah. Dia melihat masih terdapat pelanggaran lainnya yang jauh lebih keras tetapi luput dari hukuman kartu.
"Kalau misalnya pelanggaran kartu merah yang diberikan kepada kita (Safrudin Tahar) anda bisa lihat pelanggaran-pelanggaran yang bahkan lebih parah setelah itu tidak dihadiahi (kartu)," kesal Bernardo.
Bernardo mengaku, dibuat kebingungan dengan beberapa keputusan yang dikeluarkan wasit Cahya Sugandi.
"Saya mencoba untuk memahami bagaimana mereka mencoba membuat keputusan karena saya juga sampai sekarang tidak paham apa alasannya mereka melakukan sesuatu," paparnya.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini berharap, laga ini dapat dievaluasi. Harapannya agar wasit yang memimpin ke depan bisa memimpin dengan baik.
"Jadi tolong saya berkali-kali saya sampaikan saya tidak mau membicarakan wasit tapi saya berharap sekali bahwa wasit di Liga Indonesia ini ditingkatkan kualitasnya," pungkasnya.
(afs/ata)