.webp)
Polres Parepare mengungkap kapasitas Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) yang menjadi markas PSM Makassar hanya 8 ribuan tempat duduk. Hal tersebut jika nantinya diizinkan Mabes Polri untuk dihadiri penonton.
"Kita meminta manajemen melakukan penomoran karena belum bisa single seat. Setelah dilakukan ternyata hasilnya tidak sampai 20 ribu tetapi 8 ribuan saja," ungkap Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono kepada detikSulsel, Kamis (26/1/2023).
Andiko menyampaikan, hasil perhitungan tersebut didapat setelah dilakukan penomoran dengan jarak 40 cm setiap tempat duduk. Dan didapatkan hasilnya hanya bisa menampung 8 ribuan penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai petunjuk Mabes Polri untuk stadion yang belum ada single seat maka dilakukan penomoran dengan asal ukuran single seat standar atau 40 cm. Atas dasar itu maka didapat 8 ribuan tempat duduk saja," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, angka 8 ribuan tempat duduk ini yang akan menjadi dasar ke depannya jika Stadion BJ Habibie dapat dihadiri penonton. Jika dibatasi hanya 50 persen, maka hanya sekitar 4 ribuan yang bisa hadir menonton.
"Jadi nanti kalau diizinkan dengan dihadiri penonton, kalau misalnya 50 persen dibatasi maka hanya 4 ribu saja yang bisa dipakai," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan hasil evaluasi terkait kondisi Stadion Gelora BJ Habibie, dianggap telah ada perubahan signifikan untuk melakukan perbaikan dan keamanan. Peraturan Polisi (Perpol) No. 10 Tahun 2022 yang mengatur pengamanan pertandingan sepak bola telah terpenuhi.
"Perpol nomor 10 itu persyaratan dokumennya banyak dan itu sudah dipenuhi oleh manajemen," papar Andiko.
Di sisi lain menurut dia, manajemen PSM dan Pemkot Parepare juga banyak melakukan pembenahan di Stadion GBH. Meksipun tidak besar namun telah menunjukkan iktikad untuk adanya perubahan yang lebih baik.
"Soal item penilaian dari Kementerian PUPR itu juga sementara berproses untuk perbaikan. Memang untuk sementara masih skala kecil karena mohon maaf terkendala di anggaran (besar) jadi kita pertimbangkan kondisi yang ada saat ini," jelasnya.
(ata/ata)
