PSM Makassar harus mengakui keunggulan tuan rumah Persija Jakarta usai takluk 4-2 pada pekan ke-20 Liga 1 2022/2023. Skuad Juku Eja kalah lantaran dianggap tidak fokus hingga skema permainan terbuka yang diterapkan pelatih Bernardo Tavares.
Duel antara Persija Jakarta Vs PSM Makassar berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (25/1/2023). Juku Eja sejatinya mendominasi permainan namun harus takluk di tangan Macan Kemayoran dengan skor mencolok 4-2.
"Bagaimana pertandingan sore kemarin kedua tim saling jual beli serangan. Mereka sama-sama bermain terbuka dengan kekalahan PSM ini merupakan kekalahan terbesar," kata pengamat sepak bola Budiardjo Thalib kepada detikSulsel, Kamis (26/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan statistik, PSM mendominasi laga dengan 53 persen penguasaan bola dan menciptakan 10 tembakan terarah dari 24 percobaan. Sementara Persija menguasai pertandingan 47 persen dan melepaskan 6 tembakan terarah dari 8 percobaan.
Namun Persija lebih baik dalam hal memanfaatkan peluang usai striker asing mereka Abdulla Yusuf Helal mencetak gol di menit 21' dan 82', kemudian gol Aji Kusuma di menit 36' dan 54'.
Sedangkan PSM sebagai tim tamu mampu membalas dua gol untuk memperkecil ketertinggalan. Gol tersebut dicetak Everton Nascimento di menit 68' dan Rasyid Bakri di menit 90+2'.
Budiardjo menilai, hasil minor yang didapatkan tim Ramang tak terlepas dari kurang fokusnya lini belakang mengawal pergerakan para penyerang Persija, termasuk di area sayap yang di nakhodai Riko Simanjuntak. Terbukti tiga gol Persija berasal dari transisi cepat yang dilakukan Riko Simanjuntak.
"Pertandingan semalam hanya bagaimana pemain belakang kita tidak fokus pada saat di serang dengan transisi cepat yang dibuat oleh pemain-pemain Persija," paparnya.
"Utamanya Yuran itu bagus tapi pada saat dia naik ke depan terlambat untuk meng-cover teman-temannya di belakang," sambung Budiardjo.
Sementara instruktur pelatih PSSI Hanafing menegaskan jika kekalahan PSM atas Persija imbas permainan terbuka yang diterapkan tim Ramang. Namun skema itu dianggap justru dimanfaatkan Persija lantaran banyak ruang yang tidak ditutupi pemain PSM.
"PSM tidak terbiasa saya lihat dengan gaya offensive football. Kalau dia main terbuka itu Persija suka, nah kemarin saya lihat di babak pertama dia main terbuka dia mau keluar menyerang sehingga banyak ruang di belakang," ungkap Hanafing di konfirmasi terpisah, Kamis (26/1).
Hanafing melanjutkan, dari 4 gol yang diciptakan Persija 3 di antaranya merupakan skema serangan balik. Kondisi tersebut menandakan jika para pemain Macan Kemayoran leluasa di area pertahanan PSM dengan skema menyerang yang diterapkan Bernardo.
"Terbukti bahwa kekalahan terbesar mereka di Liga 1 kemasukan 4 gol. Karena 3 gol PSM itu semua berasal dari serangan balik dan satu melalui proses free-kick dan selebihnya itu proses serangan balik,"pungkasnya.
(afs/sar)