5 Fakta PSM Tahan Imbang Bali United 2-2 Meski Sempat Tertinggal 2 Gol

PSM Makassar

5 Fakta PSM Tahan Imbang Bali United 2-2 Meski Sempat Tertinggal 2 Gol

Alfiandis - detikSulsel
Sabtu, 21 Jan 2023 08:45 WIB
PSM Makassar bermain imbang 2-2 melawan Bali United dalam lanjutan pekan ke-19 Liga 1 2022/2023.
Pemain PSM Makassar Wiljan Pluim. Foto: Dok. PSM Makassar/Agung Dewantara
Makassar -

PSM Makassar berhasil mengamankan 1 poin di kandang Bali United usai bermain imbang 2-2 dalam lanjutan pekan ke-19 Liga 1 2022/2023. Dari hasil tersebut, terdapat 5 fakta Juku Eja mampu mengimbangi Serdadu Tridatu meski sempat tertinggal 2 gol.

Pertandingan antara Bali United Vs PSM Makassar berlangsung di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Jumat (20/1/2023) Sore.

Bertindak sebagai tuan rumah, Serdadu Tridatu mampu unggul lebih dulu melalui gol Eber Bessa di menit 27' kemudian gol penalti Ilija Spasojevic di menit 56'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juku Eja mampu menyamakan kedudukan lewat gol Kenzo Nanbu di menit 72' serta gol penutup Yuran Fernandes di menit 86' melalui titik putih yang menghindarkan PSM dari kekalahan.

Bali United dan PSM punya peluang besar untuk memenangkan pertandingan. Namun hingga pluit panjang dibunyikan kedua tim tak mampu mengkonversi peluang menjadi gol.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikSulsel, berikut 5 fakta PSM Makassar tahan imbang Bali United:

1. Bali United Pertama Kali Bermain Imbang di Liga 1

Bali United harus puas berbagi poin dengan tamunya PSM Makassar usai bermain imbang dengan skor akhir 2-2. Meski sempat unggul 2 gol, tim Besutan Stefano Cugurra gagal mempertahankan keunggulan hingga pertandingan berakhir.

Hasil tersebut membuat PSM menjadi tim pertama yang mencatat hasil imbang atas Bali United. Dari 19 laga yang telah dijalani, Serdadu Tridatu mencatatkan 11 kemenangan, 7 kali kalah dan sekali seri.

Walau gagal meraih kemenangan atas Bali United, Juku Eja tetap berada di puncak klasemen Liga 1 dengan 38 poin dari 10 kemenangan 8 kali imbang dan sekali kalah.

Sedangkan Bali United harus merelakan turun ke peringkat 5 dengan 24 poin dari 19 laga yang telah dijalani.

Posisi Bali yang semula berada di peringkat 4 harus digeser Persib Bandung yang berhasil mengalahkan Madura United di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Jumat (20/1).

Sedangkan Madura United yang berpeluang menggeser Juku Eja di puncak klasemen harus buyar setelah kalah dari Maung Bandung dengan skor tipis 1-0 melalui gol David da Silva di menit 76'.

2. Debut Perdana Kurang Memuaskan Wellington Carvalho

Bek asing baru Bali United Wellington Carvalho menjalani debutnya melawan PSM Makassar. Namun, pertandingan pertamanya kurang memuaskan setelah tak mampu mengantarkan kemenangan bagi Serdadu Tridatu.

Tampil selama 90 menit bek asal Brasil ini gagal meredam lini serang PSM Makassar di babak kedua. Meski sempat unggul di 2-0, Bali United nyatanya dipaksa bermain imbang di kandangnya sendiri.

Sebelumnya, Wellington Carvalho harus absen membela Serdadu Tridatu kala bertemu Persija Jakarta. Dirinya absen lantaran bermasalah dalam urusan administrasi.

Sebagai pengganti sosok William Pacheco yang memilih hengkang di putaran kedua, pemain berusia 29 tahun ini pun diharapkan menjadi tembok kokoh di lini belakang Bali United.

Namun, debutnya harus ternodai usai timnya Bali United dipaksa bermain imbang 2-2. Hasil ini tentu di luar keinginan melihat ekspektasi terhadap dirinya cukup besar.

Simak halaman selanjutnya untuk 3 fakta pertandingan Bali United Vs PSM Makassar...

3. Rotasi Bernardo Tavares di Babak Kedua

Rotasi yang dilakukan pelatih PSM Bernardo Tavares di babak kedua berjalan efektif. Merespons ketertinggalan dua gol di babak kedua, Bernardo langsung melakukan pergantian.

Pemain asing Kenzo Nambu dan kapten tim Wiljan Pluim di masukkan Bernardo menggantikan Ramadhan Sananta dan Akbar Tanjung di menit 61'.

Kedua pemain ini langsung merubah situasi permainan, Juku Eja lebih menguasai lini tengah sementara Bali United dipaksa bertahan.

Alhasil baru 11' menit menit bermain, pemain pengganti Kenzo Nanbu merubah segalanya. Golnya di menit 72' seakan menambah spirit bagi pemain lain untuk menambah gol. Hingga pada akhirnya Juku Eja mampu menyamakan kedudukan melalui penalti Yuran Fernandes di menit 86'.

"Di babak pertama saya setuju bahwa kita bisa lebih baik, kenapa saya memainkan mereka (Kenzo Nambu dan Wiljan Pluim) gara-gara saya adalah coach-nya dan saya harus membuat keputusan," kata Bernardo Tavares dalam sesi konferensi per usai laga, Jumat (20/1).

"Saya harus menganalisa tim lawan (Bali United) dan mengetahui karakter lawan dan memang berpikir sebaik mungkin apa yang harus saya lakukan," sambungnya.

4. Bali United Main 10 Pemain

Bali United harus bermain dengan 10 orang di babak kedua. Bek Haudi Abdillah yang menerima kartu kuning kedua harus rela lebih dulu meninggalkan lapangan.

Sialnya, insiden kartu merah yang didapatkan pemain berusia 29 tahun itu pada menit ke 84' juga berbuah penalti untuk PSM.

Haudi Abdillah yang tertangkap basah menghalau bola dengan tangan di area kotak penalti membuat wasit memberikan hadiah penalti bagi PSM.

Alasan pemberian kartu kuning kedua yang pada akhirnya berbuah kartu merah karena dianggap dengan sengaja menghadang pergerakan bola dengan tangan.

5. Bernardo Tavares Tak Terima Penalti Bali United

Pelatih PSM, Bernardo Tavares kembali menyoroti wasit setelah Bali United mendapat hadiah penalti ketika wasit pembantu mengatakan tidak. Penalti Ilija Spasojevic dinilai tak layak diberikan kepada timnya.

"Sebenarnya saya tidak mau bicarakan soal wasit tapi apa yang terjadi saat ini sangat sulit dipercaya. Wasit yang ada di garis gawang mengatakan bahwa tidak penalti, tapi wasit utama menunjuk penalti," kesal Bernardo Tavares.

Pada pertandingan tersebut, gol kedua Serdadu Tridatu tercipta melalui titik putih setelah bek Safrudin Tahar dinilai melakukan pelanggaran kepada Irfan Jaya di menit 56'. Pelanggaran itu menjadi kontroversi karena terlihat dalam tayangan ulang berada di luar garis gawang PSM.

"Buat apa pasang wasit garis gawang di situ kalau saran dia, atau apa yang dia (wasit cadangan) lihat, saran dia tidak diterima oleh wasit utama," tegasnya.

Pelatih berlisensi UEFA Pro ini menegaskan, timnya hanya membutuhkan respek dari wasit. Sehingga kerja keras yang dilakukan pemainnya tidak sia-sia.

"Kami butuh respek, semua orang bekerja keras dan semua tim bekerja keras," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(afs/hsr)

Hide Ads