PSM Makassar dihantui rekor buruk saat menghadapi tim papan bawah klasemen Liga 1 2022/2023. Hal ini membuat PSM tidak boleh meremehkan Barito Putera yang saat ini berada di zona degradasi.
"PSM ini menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan dan memimpin klasemen, tapi yang mirisnya itu kalau lawan tim papan bawah yang notabene orang katakan bahwa ini akan dimenangkan ternyata hasilnya draw," kata pengamat sepak bola Syamsuddin Umar kepada detikSulsel, Selasa (3/1/2023)
Musim ini, PSM selalu kesulitan jika menghadapi tim yang berada di papan bawah klasemen. Saat melawan Persik Kediri yang berada di dasar klasemen, PSM hanya bermain imbang tanpa gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, saat menghadapi Dewa United yang juga penghuni zona degradasi hanya bermain imbang 1-1. Melawan Bhayangkara FC yang berada di posisi ke-14 klasemen, lagi-lagi bermain imbang 0-0.
"PSM ini dari segi permainan sudah bagus apa lagi mental bertandingnya sangat bagus. Cuman saya berpikir bahwa tim kurang fokus, padahal seharusnya sebelum melawan tim-tim apa saja harus sudah fokus semua," jelas.
Pelatih yang sukses membawa PSM 2 kali juara Liga Indonesia ini pun berpesan, agar PSM tampil dengan kekuatan terbaiknya melawan Barito Putera. Tidak boleh sampai menganggap remeh lawan.
"Harus selalu berpikir untuk memenangkan pertandingan. Siapapun lawannya," tegasnya.
Secara klasemen, Barito Putera berada di zona degradasi atau di peringkat ke-16 dengan mengemas 14 poin dari 16 laga. Tim Laskar Antasari hanya meraih 3 kemenangan, 5 imbang, dan 8 kali kalah.
Berbanding terbalik dengan PSM Makassar yang saat ini memimpin klasemen Liga 1 dengan mengantongi 33 poin. Tim Juku Eja meraih 9 kemenangan, 6 imbang, dan belum sekali pun menelan kekalahan.
(ata/sar)