Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengaku tetap bangga dengan pemainnya meski rekor tidak terkalahkan di Liga 1 terhenti. Rekor PSM diputus oleh Madura United.
PSM harus mengakui keunggulan Madura United saat bentrok di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (15/12/2022). PSM kalah tipis 0-1 melalui gol Lulinha jelang babak pertama berakhir.
"Saya bangga dengan apa yang ditunjukkan dengan pemain-pemain saya. Inilah sepak bola, tidak ada yang punya solusi untuk memenangkan semua pertandingan tersebut, tidak ada. Kadang-kadang kita menang, kadang-kadang kita kalah, kadang-kadang kita imbang," ujar Bernardo usai laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSM sejatinya bermain cukup bagus menghadapi Madura United. PSM melepaskan sebanyak 16 tembakan ke gawang Madura United, sementara Madura United hanya mengancam gawang PSM 11 kali.
"Dari 4 peluang, mereka mencetak 1 gol. Kalau misalnya mereka tidak mencetak gol di akhir dari babak pertama mungkin jalannya pertandingan bisa berbeda. Sedangkan kita punya 6 peluang tapi kita tidak cetak gol," paparnya.
Kekalahan ini membuat PSM harus terjun dua peringkat ke peringkat 4 klasemen Liga 1 dengan 29 poin. Sementara Madura United yang menang naik satu peringkat ke posisi 3 dengan mengemas 29 poin (Madura unggul head to head dari PSM).
Selain itu, Bernardo juga bangga karena capaian timnya sejauh ini masih lebih bagus dibandingkan musim lalu. Diketahui, pada Liga 1 2021/2022, PSM nyaris terdegradasi.
"Kalian lihat di musim lalu, ada di posisi berapa PSM. Lihat posisi berapa kita sekarang dan apa yang PSM dapatkan di musim lalu," tegasnya.
Pelatih asal Portugal itu pun berpesan kepada suporter untuk tetap mendukung tim. Ia menegaskan PSM membutuhkan dukungan suporter dalam kondisi apapun.
"Saya tidak suka pada saat kita menang suporter memuji-muji terlalu berlebihan. Kita harus ada keseimbangan di sini. Termasuk pada saat kita kalah dan hasil tidak seperti yang kita inginkan," pungkasnya.
(ata/asm)