Kiper PSM Makassar Merasa Terganggu dengan Liga 1 Lagi-lagi Batal Bergulir

Piala Dunia 2022

Kiper PSM Makassar Merasa Terganggu dengan Liga 1 Lagi-lagi Batal Bergulir

Ibnu Munsir - detikSulsel
Jumat, 02 Des 2022 13:20 WIB
Kiper PSM Makassar M Reza Arya Pratama saat latihan sebelum menghadapi Kuala Lumpur City FC dalam laga Grup H AFC Cup 2022.
Kiper PSM Makassar M Reza Arya Pratama. Foto: Dok. PSM Makassar
Makassar -

Liga 1 2022/2023 lagi-lagi batal bergulir meski sebelumnya ditargetkan lanjut pada 2 Desember 2022. Kiper PSM Makassar, M Reza Arya Pratama mengaku merasa terganggu terkait kondisi ini.

"Yang pasti mempengaruhi kita pemain-pemain (Liga 1 belum bergulir)," kata M Reza kepada detikSulsel, Jumat (2/11/2022).

Reza menjelaskan, sejumlah pemain sangat menantikan keputusan kompetisi Liga 1 dilanjutkan kembali. Tetapi pada kenyataannya, untuk kesekian kalinya kelanjutan Liga 1 kembali ditunda dari yang direncanakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak tahu (apa masalahnya). Kalau soal izin itukan ada di polisi saya belum tahu," paparnya.

Belum lagi, Liga 1 nantinya akan menggunakan format bubble yang menurut Reza akan merugikan banyak tim, termasuk PSM. Hanya saja, baginya saat ini yang terpenting adalah kompetisi jalan terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Iya kecewa (bubble) tapi mau di apa, yang jelas jalan dulu (liga), daripada tidak ada sama sekali kompetisi," jelas pemain asal Parepare tersebut.

"Ini putaran pertama selesai sistem bubble nanti kedua kembali lagi. Nanti di lihat saja lah ke depannya," tutupnya.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menargetkan Liga 1 2022/2023 akan dilanjutkan mulai 2 Desember. Namun Liga 1 tak bisa digelar karena dua venue yakni Stadion Moch Soebroto dan Stadion Sultan Agung belum diverifikasi.

Selain itu, Peraturan Kepolisian (Perpol) No 10 Tahun 2022 juga masih ditelaah apakah akan bisa diterapkan dengan baik.

Perpol terbaru ini menjadi standarisasi baru pengamanan dan penyelenggaraan sepakbola. Pasca Evaluasi total penyelenggaraan sepakbola memang menjadi fokus utama pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.




(ata/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads