Timnas Indonesia memanggil sebanyak 28 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) persiapan Piala AFF 2022. Namun, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares menyoroti pemanggilan tiga pemainnya secara mendadak tanpa komunikasi lebih awal.
"Yang kalian lihat bagaimana adakah mereka (Yakob Sayuri dan Ramadhan Sananta) di sini, apa boleh buat. Tapi bagi saya adalah komunikasi antara pihak Federasi (PSSI) dengan klub. Komunikasi yang baik mereka," kata Bernardo sebelum memimpin latihan PSM di Stadion Kalegowa, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) Senin (28/11/2022).
"Saya perlu menyoroti satu hal di sini, yang mengembangkan pemain di sini dalam hal ini adalah klub yang memang betul-betul mengembangkan mereka hari demi hari. Dan menganalisa perubahan mereka adalah klub," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong akan melakukan pemusatan latihan di Bali mulai Senin (28/11) hari ini. Alhasil, tiga penggawa Juku Eja tidak hadir dalam sesi latihan PSM. Yakob dan Sananta telah bergabung dengan Timnas Senior, sementara Dzaky Asraf baru akan bergabung 30 November mendatang usai mendapat kompensasi libur.
Mereka akan dipersiapkan melakoni pertandingan di fase Grup A Piala AFF 2022 bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Kompetisi bagi negara-negara Asean ini akan berlangsung mulai 20 Desember hingga 16 Januari 2023 mendatang.
Meski begitu, pelatih berlisensi UEFA Pro ini menilai seharusnya PSSI melibatkan klub dan pelatih jika ingin memakai tenaga pemainnya. Pasalnya, peningkatan performa para pemain sehingga dipanggil untuk memperkuat Timnas tidak lepas dari program latihan dan jam terbang yang diberikan pelatih.
"Pemain Timnas tidak akan dipanggil kalau mereka tidak menunjukkan performa di klub atau mereka tidak main, pemain kita tidak akan dipanggil. Jadi tolong juga pikirkan hal tersebut," tegas Bernardo.
Pelatih asal Portugal itu mengambil contoh dengan beberapa pemain mudanya seperti Edgard Amping, Rafli Asrul dan Ricky Pratama yang dipanggil ke Timnas hanya melakukan TC, namun tidak mendapat menit bermain di pertandingan resmi. Ketiganya dinilai tertinggal dari pemain-pemain lain dari segi, strategi dan mental bermain.
"Kalau mereka latihan, contoh kita lihat Edgar, Rafli, dan Ricky yang sebelumnya dipanggil (Timnas) mereka sekarang tidak mendapatkan menit bermain karena mereka tertinggal," paparnya.
Melihat hal itu, Bernardo meminta agar federasi harus melibatkan dan meminta saran pelatih dan klub saat ingin membuat jadwal TC bagi Timnas. Karena menurutnya para pemain akan lebih mudah kembangkan performa saat bersama klub, sementara pelatih Timnas akan lebih mudah memilih pemain yang sesuai dengan kriterianya.
"Jadi biarkan kita kembangkan dan tunjukkan performa mereka di lapangan di liga domestik. Perlu juga mereka memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan aturan pemanggilan yang bukan di agenda FIFA," pungkasnya.
(afs/ata)