PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menyelenggarakan workshop sebagai persiapan kelanjutan Liga 1 2022/2023 usai terhenti akibat Tragedi Kanjuruhan. Sekretaris Jenderal (Sekjend) Red Gank Sadakati Sukma berharap suporter bisa dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
"Kita sangat berharap melalui workshop juga itu nantinya teman-teman suporter itu bisa dilibatkan. Apa lagi salah satu permintaan kita kemarin itu supaya suporter bisa dilibatkan di kegiatan sepak bola nasional baik itu liga 1, Liga 2 Liga 3 dan timnas itu sendiri," kata pria yang kerap disapa Sadat kepada detikSulsel, Sabtu (26/11/2022).
"Setidaknya teman-teman suporter bisa menjadi stakeholder langsung pelaksanaan pertandingan itu bisa dilibatkan setidaknya bisa ada dalam workshop," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sadat membeberkan, workshop persiapan kelanjutan Liga 1 dijadwalkan berlangsung pada Senin (28/11). Kegiatan itu akan turut dihadiri Menpora, PSSI, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, serta para klub peserta Liga.
"Saya mendengar workshop itu akan dilaksanakan di hari Senin tanggal 28 di Jakarta, dan itu akan hadir beberapa elemen disitu stakholder yang hadir dari Kemenpora, PSSI, PT Liga itu sendiri, pihak kepolisan, kemudian ada dari PUPR, kemudian kementerian Kesehatan, dan Klub juga," kata Sadat.
Demi merealisasikan hal tersebut, Sadat mengaku terus menjalin komunikasi dengan pihak PT LIB agar apa yang menjadi tuntutan suporter untuk bisa hadir di kegiatan tersebut bisa terealisasi.
"Sampai saat ini saya masih intens berhubungan dengan orang-orang PT LIB dengan Kemenpora mudah-mudahan apa yang menjadi tuntutan teman-teman presidium suporter itu nantinya bisa kita bisa diundang di kegiatan workshop itu," tegas Sadat.
"Supaya ketika nanti masyarakat atau suporter-suporter lain bertanya kita bisa menjawab memang seperti alasannya inilah yang kita kita terbaik untuk sepak bola Indonesia," tambah Sadat.
Kendati demikian, dirinya bersama rekan-rekan suporter yang tergabung di presidium suporter agar kompetisi bisa tetap digelar dengan normal yang direncanakan menggunakan format bubble. Melihat seluruh stakeholder turun tangan agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang.
"Harapan kita dengan sistem bubble ini saya harap Kompetisi bisa dilaksanakan dengan normal, apa lagi sudah ada beberapa paparan rangkaian pelaksanaan apa yang terjadi di Kanjuruhan itu tidak terulang lagi di tempat lain," paparnya.
(afs/sar)