Legenda PSM Makassar Syamsuddin Umar berharap klub bisa legowo segala kebijakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) ketika kompetisi Liga 1 2022/2023 mulai bergulir. Sistem bubble dan tanpa penonton yang direncanakan operator liga dikatakan untuk kepentingan bersama.
"Kita inginkan ini mudah-mudahan kompetisi bisa berjalan, karena menurut saya kalau LIB mengatakan kompetisi bisa berjalan seperti apa yang diinginkan (klub), pihak keamanan pasti masih berpikir beberapa kali karena kalau sempat terjadi sesuatu kemanan akan dibully terus," kata pria yang kerap disapa Syam saat berbincang dengan detikSulsel, Sabtu (26/11/2022).
Eks pelatih PSM Makassar menilai, kelanjutan kompetisi pasti dipertimbangkan secara matang. Apapun kebijakan ke depan, dianggap hal itulah yang menjadi keputusan terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia harus hati-hati betul untuk bagaimana bisa berjalan seperti apa yang direncanakan dan diinginkan, jadi terima saja dulu. Karenakan dicoba sama pada waktu COVID, pertama dulu tapi kan pelan-pelan ramai juga," sambungnya.
Pelatih yang pernah sukses mengantarkan Juku Eja meraih trofi Liga Indonesia ini mengaku, semua orang menginginkan agar liga segera dilanjutkan. Namun aparat juga pasti mempertimbangkan unsur keamanan sehingga insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang tidak terulang kembali.
"Kalau kita semua ini pasti bilang jalankan saja, tapi kalau pengamanan bilang saya belum sanggup ini bagaimana dan sarana prasarananya harus disiapkan tata kelolanya harus diperbaiki," tegasnya.
Syam berharap Liga 1 bisa segera dilanjutkan meski harus menggunakan format bubble dan dilaksanakan tanpa penonton sama sekali. Karena jika Tragedi Kanjuruhan terulang kembali pastinya berpengaruh pada masa depan sepak bola Indonesia.
"Mudah-mudahan keamanan beri izin karena ini persoalan keamanan saja. Saya juga pencinta bola jadi senang kalau berjalan tapi ini soal keamanan kalau terjadi saya tidak tau bagaimana dengan sepak bolanya kita," tegasnya.
Sebelumnya, PT LIB memproyeksikan Liga 1 2022/2023 tidak akan menggunakan format home-away imbas dari Tragedi Kanjuruhan. Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan format bubble sementara waktu digunakan hingga putaran pertama liga selesai.
"Untuk putaran pertama ini akan habiskan dengan sistem bubble dulu, putaran kedua baru home-away. Digelar bubble di Stadion Maguwoharjo, Stadion Jatidiri, Sultan Agung, dan Moch Soebroto," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus kepada wartawan yang dikutip dari detikSport, Kamis (24/11.
Pertimbangan Dirut LIB melanjutkan kompetisi dengan sistem bubble untuk sementara waktu melihat format home-away dirasa belum memungkinkan untuk dilakukan.
(afs/sar)