Heboh 'Suporter Bayaran' Jelang Pembukaan Piala Dunia 2022

Piala Dunia Qatar 2022

Heboh 'Suporter Bayaran' Jelang Pembukaan Piala Dunia 2022

Tim detikSport - detikSulsel
Sabtu, 19 Nov 2022 13:25 WIB
DOHA, QATAR - NOVEMBER 18: Fans who came to Doha tour the important venues of the capital, prior to the FIFA World Cup Qatar, in Doha, Qatar on November 18, 2022. (Photo by Emin Sansar/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar tinggal sehari. Namun ajang sepakbola terakbar ini dihebohkan dengan 'suporter bayaran' dari Inggris dan Wales.

Dilansir detikSport yang mengutip laporan The Guardian, suporter dari Inggris dan Wales itu memang sengaja difasilitasi oleh Qatar untuk memeriahkan Piala Dunia 2022. Rencana awalnya, pada suporter akan diberikan fasilitas berupa tiket pertandingan, akomodasi dan uang saku.

Mereka juga diharuskan untuk tinggal di Qatar minimal selama 14 hari. Mereka juga diwajibkan untuk menghadiri beberapa acara khusus yang telah dijadwalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan laporan The Times, pada awal November ini diperkirakan setidaknya 40 suporter Inggris dan 40 suporter Wales menerima tawaran tersebut. Kesepakatan tersebut mengharuskan para supporter untuk ikut mempromosikan pengalaman mereka selama menyaksikan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Namun hiruk pikuk soal 'suporter bayaran' di media dinilai Qatar cenderung bernada negatif. Sehingga panitia mengambil langkah untuk membatalkan fasilitas uang saku untuk para suporter pada Selasa (15/11/2022). Awalnya uang saku ini diberikan kepada supporter untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum mereka.

ADVERTISEMENT

Langkah tersebut akhirnya diambil oleh otoritas penyelenggara karena pemberitaan buruk yang mereka anggap sebagai misinformasi.

"Karena perkembangan terakhir di media, kami ingin melindungi penggemar kami yang berkunjung dari pernyataan yang salah informasi tentang 'penggemar menerima pembayaran untuk perjalanan'," ungkap pesan yang dikirim panitia ke para suporter.

"Dengan demikian, tunjangan harian sayangnya tidak akan dikeluarkan lagi. Tunjangan itu dimaksudkan sebagai dorongan kecil pada dana pribadi Anda untuk membantu penyegaran selama Anda tinggal."

"Kami sejak awal meminta agar Anda membawa dana yang cukup untuk menutupi biaya hidup Anda sendiri dan kami telah berkomitmen untuk menanggung biaya penerbangan, akomodasi, dan pembukaan tiket pertandingan," imbuh pernyataan tersebut.

Kebijakan pembatalan uang saku ini tidak membuat 'supporter bayaran' ini ragu untuk berangkat ke Qatar. Kendati demikian mereka tetap khawatir dengan ongkos tinggal selama menyaksikan Piala Dunia 2022 di sana.

Meski demikian, pembatalan uang saku ini disebut sejumlah suporter yang seharusnya menerima dana itu tak membuat mereka berpikir ulang soal berangkat ke Qatar. Akan tetapi di saat yang sama mereka juga agak khawatir dengan ongkos tinggal.




(xez/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads