PSM Makassar kembali dihadapkan dengan permasalahan penunggakan gaji saat Liga 1 2022/2023 terhenti imbas Tragedi Kanjuruhan. Seperti pengakuan salah satu pemain Juku Eja yang mengaku jika belum menerima gaji selama sebulan lebih.
"Iya memang menunggak (gaji) pasti. Kalau bulan jangan disebut karena tidak enak, yang penting lebih mi dari sebulan," kata salah satu pemain PSM yang tak ingin disebut identitasnya saat berbincang dengan detikSulsel, Jumat (18/11/2022).
Diketahui Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 135 orang membuat pemerintah menutup keran izin pertandingan sepak bola di Tanah Air. Bahkan tanda-tanda Liga 1 kembali dilanjutkan setelah setop lebih dari sebulan belum juga ada kepastian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain PSM tersebut pun menganggap dengan rehatnya kompetisi yang merupakan sumber penghasilan klub menjadi salah satu faktor gajinya dan pemain lain belum diberikan.
"Bisa jadi pengaruh kompetisi (terhenti sementara) karena kurang pemasukan klub," jelasnya.
Kendati demikian, dirinya terus melakukan komunikasi ke manajemen PSM perihal gajinya kapan akan dibayarkan. Namun, ia belum mendapat kepastian pembayaran tersebut dari manajemen PSM dengan dalih akan dibayarkan secepatnya.
"Belum tau (kapan akan dibayarkan), tanggalnya belum tau tapi secepatnya katanya," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa yang dikonfirmasi terkait hal tersebut belum memberikan respons. Panggilan telepon dan pesan singkat belum di balas.
Sebelumnya, pelatih Bernardo Tavares sebetulnya telah melontarkan sinyal soal gaji para pemainnya. Pelatih asal Portugal itu mengatakan tidak mengagendakan laga uji coba dengan tim selevel karena faktor finansial.
"Kami butuh untuk berlaga melawan klub kompetitif. Ini sangat penting bagi kami. Tapi kamu tahu bahwa untuk keluar pulau itu artinya klub harus membayar," jelas Bernardo di sela latihan PSM di Stadion Kalegowa, Rabu (16/11).
Bernardo bahkan menegaskan dibandingkan membuang biaya untuk laga uji coba, ia menyebut akan lebih baik jika digunakan untuk membayar gaji pemain.
"Pada momen ini targetnya adalah pemain mendapat gajinya. Saya pikir ini lebih penting. Jika harus ke Jawa atau tempat lain atau mendapat sesuatu untuk datang ke sini itu artinya bahwa klub harus membayar dan kehilangan uang," imbuhnya.
"Setelah kehilangan uang, dan setelahnya mungkin uang ini lebih penting untuk hal lain seperti membayar gaji," tutup Bernardo.
(afs/ata)