Bertemu Ketua PSSI, Suporter PSM Sampaikan Segala Keresahan Soal Liga 1

Bertemu Ketua PSSI, Suporter PSM Sampaikan Segala Keresahan Soal Liga 1

Alfiandis - detikSulsel
Kamis, 17 Nov 2022 22:05 WIB
Sekjen Red gank Sadakati Sukma (kanan), Panglima LAJ Uki Nugraha (Tengah) Presiden Macz Man Ocha Alim Bachri (kiri)
Foto: Istimewa Instagram/sadakati sukma
Makassar -

PSSI bersama KONI dan Kemenpora menggelar sarasehan bersama para Suporter Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank Sadakati Sukma banyak menyampaikan unek-uneknya perihal kompetisi Liga 1 kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Ketua Umum KONI Marciano Norman dan Plt. Deputi 4 bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Raden Isnanta di Hotel Aston Kartika, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Sementara, PSM Makassar diwakili 3 kelompok suporter yakni The Macz Man, Red Gank, dan Laskar Ayam Jantan (LAJ).

"Ada bincang-bincang santai bersama pak ketum PSSI (Mochamad Iriawan) kami duduk bersama dengan pak Ketum. Kami di berikan ruang untuk mengeluarkan unek-unek kita mengeluarkan saran dan masukan," kata Sadat saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (16/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada batasan di situ bahkan sampai hal yang sedetailnya pun kita sampaikan ke pak Ketum, terkait dengan pascatragedi Kanjuruhan," sambungnya.

Sebanyak 24 kelompok suporter hadir dalam kegiatan tersebut. Terdiri dari 18 suporter perwakilan klub Liga 1 dan ada 6 suporter perwakilan dari Liga 2.

ADVERTISEMENT

Dari hasil pertemuan itu, Sadat menegaskan jika ada 3 poin usulan yang diminta suporter di agenda pertemuan tersebut. Pertama, mendesak agar PSSI dan pemerintah mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga 135 orang.

"Poin pertama bagaimana kita mendesak dan meminta kepada PSSI, kepada pemerintah untuk mengusut tuntas kejadian dari Kanjuruhan. Artinya yang sekarang itu ditetapkan beberapa tersangka, kita pengennya penetapan itu bisa berlanjut di meja pengadilan," paparnya.

Sadat menegaskan, kasus tersebut harus diusut secara transparan dalam mengungkap Tragedi Kanjuruhan, sesuai dengan petunjuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Betul-betul pengusutan ini dilakukan secara hukum dan transparan dan sesuai dengan petunjuk dari Presiden Jokowi," tegasnya.

Kedua, suporter yang hadir dalam kegiatan tersebut juga meminta agar kembali menggulirkan kompetisi. Pasalnya kompetisi tertinggi Indonesia ini belum juga bergulir lebih dari sebulan usai insiden di Malang.

"Yang kedua adalah mempercepat kelanjutan dari kompetisi baik dari Liga 1, Liga 2, Liga 3 sampai kompetisi di daerah," tegasnya.

Terakhir, Kelompok suporter Indonesia juga meminta agar Pemerintah dan PSSI ke depan memperbaiki sistem kompetisi yang dinilai tidak berjalan dengan baik. Sehingga penting untuk melakukan revolusi secara menyeluruh.

"Yang ketiga tentunya adalah bagaimana kita mencarikan solusi untuk memperbaiki kebijakan atau memperbaiki sistem dari persepakbolaan kita entah kah itu melalui KLB atau apapun itu. Karena kita juga tidak mau isu KLB ini mengganggu jalannya liga," tegasnya.

"Karena poin pentingnya di situ bukan tentang bagaimana mengganti ketua umumnya dan para struktur ke bawanya tapi kepada lebih memperbaiki sistem persepakbolaan Indonesia," sambung Sadat.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, suporter merupakan salah satu yang perlu diberikan ruang dalam transformasi sepak bola selain tata kelola, stadion, dan lainnya.

"Tentunya peran suporter sangat penting dalam setiap pertandingan atau event antar satu klub dan klub lainnya. Suporter adalah pemain kedua belas, tanpa suporter situasi lapangan tidak akan semarak, situasinya berbeda," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule yang dilansir dari situs PSSI.

"Tentunya kami PSSI, KONI meminta masukan dari teman-teman sekalian apa yang diinginkan dan menjadi formulasi atau kesimpulan bersama dari sarasehan ini," tambahnya.

PSSI berharap momen ini sepak bola Indonesia semakin baik. Saat ini momentum untuk melakukan evaluasi dalam agar sepak bola Indonesia dapat bangkit. Perbaikan harus diwujudkan secara bersama atas dasar kecintaan kepada sepak bola Indonesia. Adapun kegiatan hari ini telah mempersatukan sekitar 80 suporter yang mewakili 18 klub Liga 1 dan 6 klub Liga 2.

"Kita harus duduk bersama dengan para suporter, suporter ini memegang peranan sangat besar dalam sepak bola Indonesia," imbuh Marciano Norman.

Upaya meningkatkan kualitas dan ketertiban suporter dilakukan seiring berbagai aspek juga sudah dievaluasi. Tentunya, sarasehan kali ini menyempurnakan langkah yang telah ditempuh pihak lainnya.

"Dalam dinamika yang ada, pelanggaran prosedur sudah ditangani Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Semua ini sedang berjalan, proses penegakan hukum dan organisasi juga berjalan dengan dikelola oleh PSSI. Sekarang kita mengajak suporternya," terang Marciano.




(afs/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads