Suporter PSM Harap Liga 1 di Tangan Direksi Baru LIB Dorong Prestasi Timnas

Sekjen Red gank Sadakati Sukma (kanan), Panglima LAJ Uki Nugraha (Tengah) Presiden Macz Man Ocha Alim Bachri (kiri) — Sekjen Red gank Sadakati Sukma (kiri), Panglima LAJ Uki Nugraha (Tengah) Presiden Macz Man Ocha Alim Bachri (kanan) Foto: Istimewa Instagram/Sadakati Sukma

Makassar -

Kelompok Suporter PSM Makassar Red Gank turut menyambut baik atas susunan direksi baru PT Liga Indonesia Baru (LIB). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank Sadakati Sukma berharap pengurus PT LIB yang baru dapat melahirkan kompetisi yang muaranya ke prestasi Timnas Indonesia.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada dewan komisaris yang telah terpilih," kata pria yang kerap disapa Sadat saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (17/11/2022).

"Sekaitan dengan LIB sebagai perusahaan yang memang memiliki tugas untuk mengatur seluruh kompetisi liga di Indonesia, kita sangat berharap bahwa di tangan-tangan mereka ini nanti sepak bola Indonesia akan melahirkan kompetisi yang betul-betul muaranya ke prestasi (Timnas Indonesia)," sambungnya.

Berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LIB di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (15/11), Munafri Arifuddin terpilih menjadi Direktur PT LIB menemani Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT LIB.

Sadat menegaskan, susunan dewan direksi baru yang notabenenya merupakan eks Direktur Utama (Dirut) klub liga 1, bisa memberikan perubahan dalam sistem persepakbolaan tanah air yang selama ini dinilai tidak berjalan baik.

Salah satunya, Tragedi Kanjuruhan bisa menggambarkan jika mekanisme penyelenggaraan kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut tidak berjalan baik. Sehingga penting untuk dilakukan pembenahan.

"Pelan-pelan bisa keluar dari jalur-jalur yang selama kami anggap bukan di jalur sepak bola sebenarnya," paparnya.

Tak hanya itu, Sadat berharap isu perihal pengaturan wasit, pengaturan skor, hingga kebijakan teknis penyelenggaraan sepak bola tidak lagi mencuat. Pasalnya, kompetisi dengan sistem yang tidak sehat tentu berdampak pada prestasi Timnas Indonesia ke depan.

"Isu-isu perihal pengaturan wasit, pengaturan skor, kemudian membuat kebijakan teknis penyelenggaraan sepak bola bisa betul-betul tidak lagi terbentur," tegas Sadat.

Seperti yang diketahui, hasil dari RUPS Luar Biasa tersebut, menunjuk Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru. Pada jajaran direksi, RUPS Luar Biasa ini juga menunjuk Munafri Arifuddin, sebagai Direktur. Sementara Direktur Operasional, dijabat oleh Sudjarno.

Untuk jajaran Komisaris, RUPS Luar Biasa PT LIB juga menunjuk beberapa wajah baru dan dianggap benar-benar mengerti sepakbola. Seperti mantan pesepakbola PSM Makassar, Pomanto Astaman. Popon, sapaan karibnya, ditunjuk sebagai anggota komisaris.