PSSI Ungkap Kemungkinan Liga 1 2022/2023 Berubah Format Jadi Home Tournament

PSSI Ungkap Kemungkinan Liga 1 2022/2023 Berubah Format Jadi Home Tournament

detikSport - detikSulsel
Kamis, 03 Nov 2022 14:44 WIB
Ketua Umum PSSI M Iriawan (Iwan Bule) memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Iwan Bule akan dimintai klarifikasi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan mengungkap, format lanjutan kompetisi Liga 1 2022/2023 kemungkinan bisa berubah. Opsinya adalah menggelar laga yang terpusat satu tempat atau home tournament dan tanpa penonton.

"Kita belum pastikan karena kita harus menyusun skenario dulu. Akan disatukan di Jawa Tengah nanti sentralisasi semua di situ. Venuenya kan banyak di Jawa Tengah bisa pinjam di Jogjakarta dan lain sebagainya. Nah di situ aja bermain sehingga nanti konsepnya apa yang mungkin tanpa penonton dulu," ujar Iriawan saat berbincang-bincang dengan pewarta di gedung Transmedia dilansir dari detikSport, Rabu (2/11/2022).

Iriawan menjelaskan, ada peluang Liga 1 akan berubah format dari awalnya full kompetisi dengan sistem home away. Hal ini dilakukan agar kompetisi bisa menuntaskan musim ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya betul, karena ini masih ada sisa 97 pertandingan kan masih ada sisa banyak sehingga itu bisa bergulir untuk menyelesaikan sisa kompetisi ini," ungkap Iriawan saat ditanya soal perubahan format kompetisi.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu masih belum bisa memastikan kapan liga bakal bergulir lagi. PSSI menyerahkan semua keputusan ke pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Ya kita ingin cepat, tapi gak tahu pemerintah yang akan menjawab. Saya tidak bisa menjawab itu yang penting rekomendasi yang bisa jalan kalau ada KLB dijalankan kita tunggu. Kan itu rekomendasi TGIPF," paparnya.

Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali menegaskan kompetisi sepak bola Indonesia, baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 harus tetap berjalan. Hanya saja, kelanjutan kompetisi terancam tanpa penonton.

"Saya biasanya pimpin rapat koordinasi saja. Nanti pasti ada Rakor lagi. Tapi bayangan saya belum ada penonton," kata Amali ketika ditemui di Wisma Kemenpora dilansir dari detikSport, Rabu (2/11).

Menpora asal Gorontalo itu juga merespons terkait opsi kelanjutan Liga 1 2022/2023 yang menggunakan sistem bubble seperti saat pandemi COVID-19.

"Kalaupun sistem bubble? Ya, silakan saja. Apa yang dilaksanakan PSSI mereka yang menyelenggarakan dan tanggung jawab," terangnya.

Kendati demikian, Amali menegaskan, kelanjutan kompetisi tidak akan mempengaruhi proses penyelidikan imbas Tragedi Kanjuruhan.

"Penyelidikan (Tragedi Stadion Kanjuruhan) terpisah urusannya. Kan itu Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan, kita boleh bersedih tapi ini (sepak bola) harus berjalan," kata Amali.




(ata/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads