PSM Makassar merupakan klub yang memiliki basis suporter yang besar. Meski dengan beragam kelompok, tujuannya sama yakni mendukung tim kebanggaan PSM Makassar.
Salah seorang wartawan senior, Dahlan Abubakar bercerita kepada detikSulsel, bahwa dahulu, lahirnya kelompok suporter PSM bermula pada sosok pengusaha biro perjalanan haji dan umrah yang bisnisnya tengah melejit. Dia adalah Ande Abdul Latief sebagai pelopor terbentuknya kelompok suporter.
Dahlan mengatakan, tidak begitu jelas awal mula gagasan tersebut hadir, namun Ande Latief kemudian menghimpun sejumlah wartawan untuk menyusun rencana dalam mendukung PSM yang dilontarkan melalui pemberitaan. Sehingga muncullah salah satu kelompok suporter yang terkenal kala itu, yakni Mappanyukki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu itu ada basis suporter Mappanyukki ada, mungkin ndak sampai 10 (kelompok). Saya tidak ingat tepatnya, tapi gerbong-gerbongnya saya kenal ada Herry Patti dan sebagainya itu. Tapi yang 1992 itu yang saya ingat betul ada (suporter) Mappanyukki," jelas Dahlan Abubakar yang juga penulis buku 'Satu Abad PSM Mengukir Sejarah', kepada detikSulsel, Jumat (28/10/2022).
Dimulai saat itu, suporter Mappanyukki banyak dikenal sebagai basis suporter PSM yang dipimpin oleh Iskandar "Karaeng" Muzakir sebagai Koordinator Lapangan.
Muncul cerita, Karaeng Iskandar memilih untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan di salah satu bank hanya untuk memberikan dukungan kepada PSM. Tidak hanya di Makassar, dirinya bahkan selalu hadir saat PSM melakoni laga di luar daerah.
"Iya sangat fanatik karena teman-teman ke manapun PSM bermain dia ikut bahkan keluar negeri dia ikut dukung namanya ada karaeng Iskandar. Dia itu pegawai BRI di Jeneponto dia berhenti jadi karyawan BRI. Bagaimana tidak berhenti kalau di mana PSM bermain dia pasti ada, selalu ada," imbuhnya.
Baru kemudian pada tahun 1994-1995, beberapa suporter pendukung klub PSM Makassar mulai bersatu membentuk kelompok suporter. Muncullah kelompok suporter yang terbentuk dengan nama Ikatan Suporter Makassar (ISM) dengan tokoh utama Harry Patty. Kelompok suporter tersebut kemudian diresmikan pada 11 Oktober 1995 oleh Malik B Masry yang saat itu menjawab sebagai Walikota Makassar.
Hanya saja, eksistensi ISM mulai tergerus dengan munculnya kelompok-kelompok suporter dengan jumlah anggota ratusan hingga ribuan yang aktif mendukung PSM Makassar, baik di stadion maupun saat tim menjalani pertandingan di luar kandang.
Pada 1 Februari 2001, muncul kelompok suporter yang dinamakan The Macz Man. Dengan basis anggota terbesar dan tersebar di berbagai sektoral di kota Makassar bahkan memiliki zona-zona yang tersebar di seluruh Indonesia banyak dikenal.
The Macz Man dikenal dengan loyalitas saat memberikan dukungan kepada PSM Makassar. Mereka selalu memenuhi tribun terbuka Stadion Gelora Andi Mattalatta. Selain laga kandang, kelompok suporter The Macz Man juga terkadang terlihat memberikan dukungan pada pertandingan tandang PSM.
"Suporter luar biasa waktu itu Macz Man. Dia masuk itu pas liga. Kemudian muncul beberapa kelompok suporter lainnya," kata Dahlan.
Berlanjut, kelompok suporter bernama Red Gank juga Muncul pada 8 Februari 2004. Hadir di era Liga Indonesia, Red Gank muncul dengan mengajarkan dan mendoktrin anggotanya jika merupakan suporter PSM bukan suporter pencinta kemenangan.
Bentuk kecintaan dari kelompok suporter Red Gank ini ditunjukkan dengan selalu hadir di setiap laga kandang PSM serta sesekali hadir pada laga tandang. Bahkan para anggotanya diwajibkan untuk membeli tiket masuk menonton pertandingan PSM, tidak ricuh di dalam dan di luar lapangan sebagai bukti kecintaan Red Gank bagi PSM.
Setelah itu, Laskar Ayam Jantan (LAJ) kemudian berdiri pada tahun 17 Mei 2011. Walau terbilang sebagai kelompok baru akan tetapi pendiri kelompok suporter ini merupakan wajah lama di dunia suporter sepak bola Makassar. Mereka memiliki cara berbeda saat memberikan dukungan bagi skuad Juku Eja dengan atraksi-atraksi yang menarik.
Setelah itu, Komunitas VIP Selatan (KVS) juga terbentuk. Hadirnya kelompok suporter ini bermula saat antusiasme penonton yang datang mendukung PSM setiap bertanding hanya sebagai fans dan penikmat sepakbola.
Namun sering berjalannya waktu, para penonton VIP Selatan mulai saling mengenal satu sama lain yang akhirnya bersepakat membentuk kelompok suporter baru dengan nama KVS atau komunitas VIP Selatan.
Barulah beberapa kelompok suporter lainnya yang terbentuk baru-baru ini antara kain Komunitas VIP Utara, Komunitas VIP Utama, PSM Fans, Ramang Mania, CSM, Komunitas Dottoro Suporter, Gue PSM, dan lainnya.
(ata/nvl)