Legenda PSM Makassar Minta Tak Hanya PSSI yang Dibenahi: Asprov Rombak Total!

PSM Makassar

Legenda PSM Makassar Minta Tak Hanya PSSI yang Dibenahi: Asprov Rombak Total!

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 01 Nov 2022 09:25 WIB
Syamsuddin Umar (kanan) Bersama Djajang Nurjaman (kiri
Syamsuddin Umar (kanan) Bersama Djajang Nurjaman (kiri) Foto: Dok. Syamsuddin Umar
Makassar -

Legenda PSM Makassar Syamsuddin Umar meminta agar tidak hanya PSSI pusat yang dibenahi sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) setelah Tragedi Kanjuruhan. Namun harus secara keseluruhan hingga Asosiasi Provinsi (Asprov) juga dirombak secara total.

"Apalagi kalau sampai di provinsi terjadi (perombakan Asprov PSSI) hal-hal yang bagaimana caranya orang bisa terpilih itu kan bisa saja terjadi karena di daerah-daerah itu sampai di kabupaten/kota itu penyokong dari sebuah pembinaan," kata pria yang kerap disapa Syam kepada detikSulsel, Senin (31/10/2022).

"Kalau itu tidak dimulai dari sekarang kemudian ada perbaikannya, pasti juga pemerintah akan tidak melihat secara positif itu. Jadi saya pikir ini perlu ada pembenahan secara total," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syam mengatakan, ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan revolusi federasi sepakbola secara keseluruhan hingga ke akar-akarnya baik di pusat, provinsi hingga ke daerah.

Sehingga pengurus PSSI yang selama ini menjalankan roda organisasi lanjut Syam bisa legawa jika merasa tidak mampu mengemban tugas dengan maksimal. Pasalnya, pemerintah pusat bersama FIFA telah turun tangan hanya karena menginginkan perubahan di sepakbola Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Yah satu kali lah, kali ini kita total yang merasa tidak berhasil secara moral legowo lah, supaya ada hasil,"paparnya

"Karena apa, pemerintah turun tangan kemudian FIFA turun tangan yang selama ini PSSI itu tidak boleh ada campur tangan. Bagaimana tidak campur tangan, begini-begini juga padahal membawa nama negara," singgung Syam.

Menurut pelatih yang sukses membawa PSM meraih trofi juara pada musim 2000-an tersebut, permintaan agar PSSI mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) tidak lepas dari penilaiannya kepada PSSI yang dianggap tidak melakukan pembenahan meski dihadapkan banyak masalah.

"Jadi saya punya pemikiran seperti ini, dari hasil TGIPF itukan merekomendasikan seperti itu karena mungkin dia melihat bahwa sudah beberapa kali masalah yang dihadapi oleh PSSI tidak ada perbaikan yang signifikan yang bisa diharapkan untuk lebih bagus ke depan," lanjutnya.

"Oleh karena itu perlu memang ada perombakan secara total, karena selama ini perombakan itu hanya sesaat saja dan bahkan perombakan (pengurus PSSI) itu-itu juga kan," lanjutnya.

Menurutnya, bukan tanpa alasan kegagalan PSSI mengurus sepakbola Indonesia terletak pada Timnas Indonesia yang dinilai tidak menunjukkan prestasi gemilang. Sehingga penting untuk melakukan perombakan secara penuh dari pusat hingga ke daerah-daerah.

"Padahal prestasi (Timnas) tidak kita lihat, jangan hanya di atasnya saja, di ujungnya saja yang di reformasi, ditransformasi tetapi semua aspeknya sampai ke bawah,"paparnya.

Mantan Kadispora Sulawesi Selatan (Sulsel) ini juga meminta agar exco PSSI yang selama ini menjabat harus diganti secara menyeluruh. Pasalnya, dari sejumlah exco yang ada di federasi saat ini merupakan wajah lama yang dinilai tidak memberikan pengaruh besar pada sepakbola Indonesia.

"Selama ini kadang kala dilakukan itu hanya rekomendasi akan diperbaiki tapi tidak pernah terjadi juga kan. Jadi semua yang berpikir bahwa kedepan ini tidak bisa saya ini lebih baik dengan legowo, karena kita lihat exconya dari dulu itu-itu saja di situ," tandasnya.

Sebelumnya, PSSI memutuskan akan mempercepat KLB sebagai bagian dari revolusi sepakbola di Indonesia. Keputusan tersebut tak lepas dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 135 orang.




(afs/tau)

Hide Ads