Liga 1 2022/2023 harus tetap berlanjut. Kompetisi tidak boleh berhenti di tengah jalan, sebab itu akan mengancam Indonesia tanpa wakil untuk meneruskan perjuangan PSM Makassar di AFC Cup.
"Kalau Liga 1 berhenti berarti Indonesia harus siap-siap kena sanksi. Paling tidak, dipastikan tidak akan ada wakil Indonesia di AFC nanti," kata instruktur pelatih PSSI Hanafing kepada detikSulsel, Minggu (30/10/2022).
Perlu diketahui pada AFC Cup 2022, PSM Makassar masuk 6 besar klub terbaik ASEAN versi Asean Football. PSM yang lolos hingga babak final Zona ASEAN AFC Cup 2022 menyumbangkan 5.16 poin untuk mendongkrak rangking FIFA Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan ada pengurangan poin (Indonesia) kalau Liga 1 berhenti. Artinya poin yang diraih PSM di AFC Cup jadi sia-sia," paparnya.
Mantan pelatih PSM itu menjelaskan, semestinya kualitas kompetisi Indonesia menunjukkan grafik peningkatan, bukan sebaliknya. Sebab, hal itu akan menentukan tiket klub asal Indonesia di turnamen internasional.
"Harusnya wakil Indonesia ke depannya dapat tiket langsung ke Champions Asia, bukan melalui playoff lagi. Inilah yang harus terus ditingkatkan, bukannya mundur lagi gara-gara kompetisi berhenti," pungkasnya.
Diketahui, kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara imbas Tragedi Kanjuruhan. Kemudian Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengeluarkan rekomendasi agar PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dengan harapan adanya orang-orang baru yang masuk ke federasi.
Ketum PSSI Mochamad Iriawan beserta jajaran Komite Eksekutif (Exco) diminta untuk mengundurkan diri dengan alasan tanggung jawab moral. Hal ini tak bisa ditolak karena menjadi syarat pemerintah untuk memberikan izin kompetisi sepakbola.
Sebenarnya, berdasar timeline yang disusun tim transformasi sepak bola Indonesia, Liga 1 diagendakan kembali bergulir pada 25-26 November. Namun, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari PSSI mengenai kepastian waktu penyelenggaraan kompetisi.
(ata/tau)