Pesan Eks Pelatih PSM ke Pengurus PSSI Tak Mencalonkan Lagi saat KLB

Pesan Eks Pelatih PSM ke Pengurus PSSI Tak Mencalonkan Lagi saat KLB

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 31 Okt 2022 06:30 WIB
Logo PSSI
PSSI. Foto: Randy Prasatya/detikcom
Makassar -

Eks pelatih PSM Makassar Hanafing memberikan pesan kepada pengurus PSSI pada pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) nanti. Pengurus lama PSSI diminta tidak mencalonkan lagi dengan memberi kesempatan untuk generasi baru.

"Tidak ada aturan yang melarang untuk mencalonkan lagi jadi Ketua Umum maupun Exco. Tetapi ini pesan moral seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah agar PSSI kedepan melahir generasi yang baru," kata Hanafing kepada detikSulsel, Minggu (30/10/2022).

Instruktur pelatih PSSI itu menjelaskan, untuk melahirkan generasi baru di kepengurusan federasi memang tidak mudah. Sebab, aturannya mereka yang mencalonkan memiliki pengalaman di klub minimal 5 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak boleh sembarangan juga jadi pengurus PSSI. Harus punya pengalaman. Tetapi yang diharapkan adalah pengurus PSSI nanti harus melepaskan jabatan di klubnya," jelasnya.

Hanafing menjelaskan, exco PSSI sekarang banyak yang masih menjabat di klubnya. Seperti Haruna Soemitro sebagai manajer Madura United; Yoyok Sukawi sebagai CEO PSIS Semarang; ada pula Hasnuryadi Sulaiman yang masih menjabat CEO Barito Putera.

ADVERTISEMENT

"Saat terpilih jadi Exco harusnya melepas jabatan di klubnya. Pengurus PSSI nantinya harus seperti itu," tegasnya.

Mantan asisten pelatih PSM Makassar Tony Ho juga menyuarakan hal serupa. Ia berharap KLB nanti dapat melahirkan pengurus PSSI yang betul-betul bertanggung jawab.

"Kalau pemilihan nanti harus orang-orang baru, kalau orang-orang lama berarti mereka tidak punya moral," kata Tony Ho kepada detikSulsel, Minggu (30/10).

Pelatih yang mengantongi lisensi AFC Pro itu menegaskan, dengan pengurus baru PSSI diharapkan dapat memberantas pengaturan skor di sepakbola Indonesia di semua level kompetisi.

Sebab, ia menilai kompetisi sepakbola Indonesia terlalu banyak melahirkan masalah. Selain Tragedi Kanjuruhan, juga sudah banyak indikasi permainan dari internal PSSI yang mendukung tim tertentu untuk menang.

"Mungkin pemerintah sudah lama mencium bau busuk dalam federasi. Contoh dengan banyaknya pengaturan-pengaturan sepakbola dalam permainan yang tidak fair di semua level baik itu level (liga) 1,2,3," paparnya.

Sebelumnya, PSSI telah memutuskan untuk mempercepat KLB. Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan akan segera mengirim surat ke FIFA terkait usulan kongres.

Hal itu disampaikan PSSI usai menggelar rapat Exco di kantornya di GBK Arena, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).

"Memutuskan untuk mempercepat kongres biasa pemilihan melalui mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai tahapan aturan organisasi," tegas Iriawan dalam kanal YouTube PSSI.

"Kami berharap keputusan ini dapat menjadi pertimbangan bagi para pemangku kepentingan kiranya dalam membantu diputarnya kembali kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang selama ini menjadi napas dan marwah sepak bola di Tanah Air," imbuhnya.




(ata/tau)

Hide Ads