PSM Makassar

Nasib Stadion BJ Habibie Markas PSM usai Tak Dianggarkan Single Seat Tahun Ini

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 20 Okt 2022 06:15 WIB
PSM menghadapi Persija di Stadion Gelora BJ Habibie. Penonton duduk sampai di tembok luar stadion. Foto: Ibnu Munsir/detikSulsel
Parepare -

Pemerintah berencana memperketat penggunaan stadion di kompetisi Liga 1, khususnya diwajibkan sudah menggunakan single seat. Hanya saja, Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) yang jadi markas PSM Makassar tidak dianggarkan untuk pengadaan single seat tahun ini.

"Jadi kami sudah sah kan APBD Perubahan 2022 dimana memang tidak tertuang anggaran untuk single seat," ungkap Wakil Ketua DPRD Parepare, Rahmat Sjamsu Alam kepada detikSulsel, Rabu (19/10/2022).

Rahmat menjelaskan, pengadaan single seat untuk Stadion BJ Habibie baru bisa dimasukkan di APBD 2023. Mengingat saat ini masih pembahasan untuk APBD 2023.


"APBD 2023 ini sementara pembahasan, jadi kalau ini memang sangat penting, maka ada kemungkinan dimasukkan di APBD 2023, kalau APBD Perubahan 2022 itu sudah selesai dibahas," jelasnya.

Instruktur pelatih PSSI, Hanafing menjelaskan, ke depan seluruh stadion di Indonesia, terutama yang digunakan di Liga 1 diwajibkan berstandar FIFA. Khususnya wajib single seat.

"Jadi semua stadion sudah harus single seat. Kalau di (stadion) Parepare belum (single seat), harus secepatnya dipasang," jelasnya kepada detikSulsel, Rabu (19/10).

Mantan pelatih PSM itu menegaskan, Tragedi Kanjuruhan menjadi atensi pemerintah dan FIFA untuk memastikan stadion yang digunakan di Liga 1 layak dari segi keamanan penonton. Hal yang paling diwanti-wanti adalah terjadinya over kapasitas.

"Kalau single seat kan tiket sesuai jumlah tempat duduk. Sementara kalau gak ada (single seat) ini yang rawan, jangan sampai hal yang tidak diinginkan (seperti Tragedi Kanjuruhan) kembali terjadi lagi," bebernya.

Simak selengkapnya permintaan suporter PSM di halaman berikutnya.




(ata/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork