Suporter PSM Makassar mengeluhkan jadwal Liga 1 yang tidak diseragamkan di seluruh wilayah Indonesia. Patokan kick-off yang menggunakan Waktu Indonesia Barat (WIB) dinilai merugikan tim yang berada di wilayah zona lainnya.
"Contoh di daerah WIB memang main 20.30. Tetapi kalau jadwalnya main di Parepare, maka otomatis kita main 21.30. Ini malam sekali dan ini tiga bagus buat PSM," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma kepada detikSulsel, Selasa (11/10/2022).
Pria yang akrab disapa Sadat ini meminta agar waktu kick-off Liga 1 diseragamkan di semua daerah di Indonesia. Tidak lagi berpatokan dengan zona wilayah tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kan semua jadwal pertandingan berpatokan sama WIB. Artinya kalau pertandingan di WIB digelar malam, maka di daerah WITA (Waktu Indonesia Tengah) lebih malam lagi," bebernya.
"Jadi kalau misalnya waktu kick-off jam 4 sore, maka semua tim di daerah mana pun mainnya jam 4 sore juga. Jadi adil untuk semua klub," sambungnya.
Pengamat sepak bola, Budiardjo Thalib menilai, penetapan waktu kick-off yang tidak seragam di semua wilayah kerap jadi masalah. Terutama bagi tim-tim yang berada di timur Indonesia.
"Dulu kalau misalnya jadwal dari liga main sore, di Papua itu bisa malam mainnya. Jadi memang lebih bagus kalau diseragamkan," jelas mantan asisten pelatih Persipura Jayapura tersebut.
Pasca Tragedi Kanjuruhan, waktu kick-off Liga 1 menjadi sorotan. Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dinilai digelar terlalu larut malam, yakni pada pukul 20.30 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 22.30 WIB.
FIFA pun merekomendasikan agar pertandingan Liga 1 dievaluasi dengan hanya digelar di akhir pekan dan maksimal sore hari.
(ata/hmw)