PSM Makassar yakin Liga 1 2022/2023 akan tetap bergulir. Makanya pelatih Bernardo Tavares tetap mempersiapkan timnya yang diprediksi akan menghadapi Bhayangkara FC.
"Saya percaya bahwa pertandingan kita lawan Bhayangkara akan tetap dilangsungkan. Kita menyiapkan untuk itu," jelas Bernardo, Kamis (6/10/2022).
Sejauh ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru mengumumkan pemberhentian Liga 1 selama 2 pekan. Perihal keputusan tersebut, LIB telah bersurat kepada klub dengan nomor 583/LIB-KOM/X/2022 dan 584/LIB-KOM/X2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan tersebut membuat 2 laga PSM ikut tertunda. Dimulai saat menghadapi Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Martapura, Senin (3/10) lalu dan berlanjut menjamu Persikabo di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare, Jumat (7/10) hari ini.
Dalam situs resmi PT LIB, laga pekan ke-13 masih terjadwal atau belum berubah status 'ditunda'. Di pekan tersebut PSM akan menjamu Persita Tangerang di Stadion GBH Parepare, Kamis (13/10) mendatang.
Kendati demikian, laga tersebut diprediksi masih akan ditunda melihat proses investigasi Tragedi Kanjuruhan masih berlangsung rumit dan membutuhkan waktu.
Sehingga Bernardo memprediksi kalau, kelanjutan Liga 1, baru akan berlanjut pada pekan ke-14 saat PSM menghadapi Bhayangkara FC pada pekan ke-14 Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jumat (21/10) mendatang.
Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa juga yakin kalau Liga 1 2022/2023 akan tetap bergulir. Ia percaya PSSI bisa menyelesaikan persoalan Tragedi Kanjuruhan dalam waktu cepat.
"Saya belum mendapat update terbaru. Kita kondisi sekarang lebih bagus menunggu apa hasil dari investigasi dan rapat dari liga, karena ini kebaikan untuk kita semua," kata Sadikin kepada detikSulsel, Rabu (5/10).
Sadikin menjelaskan, posisi klub saat ini hanya bisa menunggu keputusan dari PSSI untuk kelanjutan Liga 1. Walaupun, pemberhentian Liga 1 ini diketahui akan berdampak pada finansial klub.
"Jadi kita nggak boleh mendesak ke mereka juga. Saya yakin liga dan PSSI juga mengerti kondisi klub kalau kelamaan ditunda sangat berbahaya buat kondisi keuangan klub kedepannya," jelas Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) periode 2015-2019 tersebut.
(ata/asm)