Cerita Ferdinand Tutup Pistol Gas Air Mata Polisi Lindungi Suporter PSM

PSM Makassar

Cerita Ferdinand Tutup Pistol Gas Air Mata Polisi Lindungi Suporter PSM

Alfiandis - detikSulsel
Kamis, 06 Okt 2022 11:46 WIB
Pesepak bola Semen Padang FC, Muhammad Rifqi (kanan) berusaha menenangkan pemain PSM Makassar, Ferdinand Sinaga (tengah) akibat insiden cederanya kiper Rivky Mokodompit, pada pertandingan lanjutan putaran kedua, Liga 1, di Stadion GOR H Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Senin (23/9/2019). Semen Padang FC berhasil mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Ferdinand Sinaga. Foto: Iggoy el Fitra/foc/ANTARA FOTO
Makassar -

Ferdinand Sinaga pernah melerai polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter PSM Makassar. Berkat aksinya, kerusuhan di Stadion Mattoanging bisa diredam.

Hal tersebut terjadi pada laga PSM Makassar Vs Bali United, Senin, 6 November 2017. Pertandingan tersebut sangat penting buat PSM untuk menjadi juara Liga 1 2017 dengan menyisahkan 2 laga lagi.

PSM butuh kemenangan, tetapi Stefano Lilipaly mencetak gol di menit 90+5 untuk Bali United. Gol tersebut sekaligus menutup peluang PSM menjadi juara yang membuat suporter PSM meluapkan kekecewaannya dengan melempar ke dalam lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lemparan suporter pun dibalas polisi dengan sekali tembakan gas air mata ke arah tribun timur Stadion Mattoanging. Ferdinand Sinaga yang melihatnya langsung berlari ke arah polisi menutup pistol gas air mata yang akan ditembakkan lagi dengan tangannya.

Saat itu, Ferdinand menenangkan pada suporter agar tidak melempar lagi. Dan berjanji kepada polisi bahwa ia yang akan tanggung jawab jika ada lemparan lagi. Dengan begitu, kerusuhan pun bisa diredam dan suporter satu per satu meninggalkan stadion.

ADVERTISEMENT

Mengenang hal itu, Ferdinand mengaku refleks melakukannya. Itu dilakukannya atas bentuk kecintaannya dan respek kepada suporter yang setia mendukung PSM Makassar.

Ia pun turut prihatin atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Ratusan nyawa jadi korban jiwa akibat insiden tersebut.

"Yang sudah, sudahlah yang penting sekarang saya turut berduka cita tragedi atas Kanjuruhan semoga keluarga yang ditinggalkan bisa diberi kekuatan," kata Ferdinand saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (6/10/2022).

Pemain yang kini memperkuat Persis Solo tersebut berharap Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir. Ia mengungkapkan insiden ini menjadi duka untuk sepak bola Indonesia.

"Teman-teman semuanya mudah-mudahan ini untuk yang terakhir kalinya. Jangan terjadi lagi lah karena ini memang duka yang mendalam untuk sepak bola Indonesia," paparnya.

"Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk Tragedi Kanjuruhan saja. Semoga kejadian itu tidak terulang kembali," sambung Ferdinand.

Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan insan sepakbola dunia. Insiden ini menewaskan 131 orang.




(ata/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads