Mantan Pelatih Arema, Tony Ho menyesalkan sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada tim Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan yang terlalu ringan. Menurutnya tim Arema FC harusnya disanksi degradasi.
"Harus turun kasta. Kok cuman kena denda Rp 250 juta," kata Tony Ho berbincang kepada detikSulsel, Selasa (4/10/2022).
Tony Ho yang pernah melatih Arema mendampingi Miroslav Janu pada Divisi Utama Liga Indonesia 2007 menilai, Tragedi Kanjuruhan bukan insiden biasa dan harus disikapi dengan serius. Apalagi kejadian ini menjadikan sepak bola Indonesia tercoreng di mata dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kejadian luar biasa, seharusnya klub Arema kena sanksi berat. Semua yang terlibat dan bersalah dihukum. Nyawa lebih berharga dari pada sepak bola itu sendiri," terang pria kelahiran Makassar tersebut.
Diketahui, Komdis PSSI menjatuhkan 3 sanksi untuk kepada Arema FC imbas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang. Tidak hanya itu, 323 lainnya luka-luka.
Sanksi pertama adalah Arema harus menjalani partai usiran di luar Kabupaten Malang dan tanpa penonton. Sanksi kedua tim Arema FC didenda Rp 250 juta, dan sanksi ketiga adalah pengulangan terhadap pelanggaran akan dikenakan sanksi yang lebih berat.
"Arema dan panitia pelaksana, keputusannya dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari home base Malang, sekitar 250 km dari lokasi," ujar Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing dalam jumpa pers di Malang dilansir dari detikJatim, Selasa (4/10).
Saat ini, Liga 1 berhenti sementara imbas tragedi Kanjuruhan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 memutuskan untuk menunda kompetisi selama 2 pekan.
(ata/sar)