Andi Ahsan Taqwim, suporter PSM Makassar yang jadi korban pembusuran meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Kepada pihak kepolisian diharapkan bisa meningkatkan pengamanan saat PSM bertanding.
"Kemarin (infonya) mengaku keluar masuk penjara mantan napi (pelaku), belum ada efek jera. (Jadi) harus dihukum seberat-beratnya, jangan sampai masyarakat resah," pinta Ahsan dalam keterangannya kepada detikSulsel, Rabu (21/9/2022).
Suporter PSM dari Laskar Ayam Jantan (LAJ) tersebut juga meminta kepada pihak kepolisian agar meningkatkan pengamanan. Terutama saat PSM Makassar bertanding di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong setiap malam polisi patroli, daerah-daerah Baddoka dan daerah rawan di Makassar. Terutama saat PSM bertanding ditingkatkan," harapnya.
Ahsan menegaskan, luka yang saat ini dirasakannya tidak mengurungkan kecintaannya untuk mendukung PSM bertanding di Kota Parepare. Makanya, ia sangat berharap kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan pengamanan, agar tidak ada lagi kejadian seperti yang dialaminya.
"Kalau sudah pulih tetap ke stadion (dukung PSM). Tidak ada niat untuk berhenti. Cuman mungkin lebih berhati-hati lagi. Apalagi perjalanan pulang yang tengah malam," terangnya.
Saat ini, Ahsan sudah keluar dari RSUP Wahidin Sudirohusodo pada Selasa (20/9) sekitar pukul 16.00 Wita. Namun, pria berusia 20 tahun itu masih harus melakukan check up ke rumah sakit 2 kali sepekan.
Sementara itu, Panglima LAJ, Nugraha Uki menegaskan, akan mengawal kasus ini. Ia meminta agar pelaku dihukum berat.
"Tetap pelaku kita kawal sampai putusan pengadilan dan ingat kalian (pelaku) harus menjalani hukuman," tegas pria yang akrab disapa Daeng Uki.
Untuk diketahui, Andi Ahsan Taqwim, suporter PSM Makassar dari LAJ menjadi korban serangan busur panah dan terkena dada hingga tembus ke paru-paru. Korban diserang saat perjalanan pulang usai menonton laga PSM Vs Persebaya di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare, Sulsel.
Penyerangan itu terjadi saat korban melintas di Jalan Baddoka, Biringkanaya, Kota Makassar pada Minggu (11/9) sekitar pukul 05.00 Wita. Korban yang menggunakan sepeda motor tiba-tiba dipanah.
(ata/nvl)