Direktur Utama PSM Makassar Munafri Arifuddin mengaku ikhlas menanggung denda Rp 120 juta yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Namun sanksi absen 5 laga untuk Wiljan Pluim diminta agar dikurangi.
"Sanksi untuk Willy (Wiljan Pluim) saja yang kita minta banding," kata Munafri Arifuddin kepada detikSulsel, Selasa (20/9/2022).
Diketahui Komdis PSSI menjatuhkan 3 hukuman kepada PSM dengan total denda Rp 120 juta dan sanksi 4 laga (di luar kartu merah) kepada Wiljan Pluim. Sanksi tersebut diberikan saat PSM bertandang ke markas Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat (2/9) lalu.
Pertama, denda Rp 50 juta karena terlambat masuk ke lapangan pada babak kedua sehingga membuat pertandingan mundur 1 menit 55 detik. Kedua, denda Rp 20 juta karena suporter PSM Makassar meneriakkan kalimat "Wasit Mafia" kepada perangkat pertandingan.
Ketiga, denda Rp 50 dan sanksi absen 4 laga untuk Wiljan Pluim karena mengucapkan kalimat penghinaan kepada perangkat pertandingan serta mendapatkan kartu merah langsung.
"Sudah kita masukkan ke Komite Banding surat bandingnya. Dalam surat (Komdis PSSI) denda karena terlambat dan teriakan dari suporter juga tidak bisa dibanding. Yang bisa dibanding hanya masalah Willy (Wiljan Pluim) itu," jelas pria yang akrab disapa Appi itu.
Appi menegaskan, PSM mengajukan banding terkait sanksi 4 laga berturut (di luar kartu merah) yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI kepada Wiljan Pluim. Menurutnya, sanksi tersebut terlalu berlebihan dan sangat tidak adil.
"Ada beberapa hal yang kita ajukan banding termasuk juga keterangan dari Willy (Wiljan Pluim) kenapa dia melakukan itu. Di dalam surat banding kita itu juga mengatakan bahwa perbuatannya itu memang diakui tidak diperbolehkan, tapi tidak harus mendapatkan sampai 4 kali pertandingan juga," jelasnya.
Olehnya itu, Appi berharap banding yang diajukan PSM dapat segera dijawab oleh Komite Banding PSSI. Diharapkan dapat keluar dalam waktu yang tidak lama, sebab sanksi untuk Pluim sedang berjalan.
"Paling kita tunggu seminggu lah. Di banding kita juga tidak mengusul berapa laga (pengurangannya). Yang penting kita meminta banding untuk mengurangi sanksi keputusan tidak main 4 laga itu," terangnya.
"Umpamanya nanti keluar ini dikasih kurang 2 laga, yah berarti bisa main nanti di laga yang akan datang," bebernya.
Diketahui Wiljan Pluim telah menjalani sanksi skorsing 2 laga, yakni saat PSM melawan Persebaya dan Dewa United. Tersisa 3 laga lagi saat PSM melawan Persis Solo Kamis (29/9).
Kemudian dilanjutkan saat PSM lawan Persikabo pada Jumat (7/10), dan menghadapi Persita pada Kamis (13/10). Khusus duel PSM melawan Barito Putera pada Senin (3/10), Wiljan Pluim tetap bisa bermain, sebab laga tersebut adalah laga tunda.
Simak selengkapnya Ucapan Wiljan Pluim ke Wasit di halaman berikutnya.
(ata/tau)