Bos PSM Ikhlas Didenda Komdis PSSI Rp 120 Juta Asal Pluim Tak Disanksi 5 Laga

PSM Makassar

Bos PSM Ikhlas Didenda Komdis PSSI Rp 120 Juta Asal Pluim Tak Disanksi 5 Laga

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 21 Sep 2022 06:00 WIB
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares menghalangi pemain PSM untuk melakukan protes keras kepada wasit Zetman Pangaribuan
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares melerai pemainnya protes ke wasit. Foto: Istimewa/Instagram Yance Sayuri
Makassar -

Direktur Utama PSM Makassar Munafri Arifuddin mengaku ikhlas menanggung denda Rp 120 juta yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Namun sanksi absen 5 laga untuk Wiljan Pluim diminta agar dikurangi.

"Sanksi untuk Willy (Wiljan Pluim) saja yang kita minta banding," kata Munafri Arifuddin kepada detikSulsel, Selasa (20/9/2022).

Diketahui Komdis PSSI menjatuhkan 3 hukuman kepada PSM dengan total denda Rp 120 juta dan sanksi 4 laga (di luar kartu merah) kepada Wiljan Pluim. Sanksi tersebut diberikan saat PSM bertandang ke markas Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat (2/9) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, denda Rp 50 juta karena terlambat masuk ke lapangan pada babak kedua sehingga membuat pertandingan mundur 1 menit 55 detik. Kedua, denda Rp 20 juta karena suporter PSM Makassar meneriakkan kalimat "Wasit Mafia" kepada perangkat pertandingan.

Ketiga, denda Rp 50 dan sanksi absen 4 laga untuk Wiljan Pluim karena mengucapkan kalimat penghinaan kepada perangkat pertandingan serta mendapatkan kartu merah langsung.

ADVERTISEMENT

"Sudah kita masukkan ke Komite Banding surat bandingnya. Dalam surat (Komdis PSSI) denda karena terlambat dan teriakan dari suporter juga tidak bisa dibanding. Yang bisa dibanding hanya masalah Willy (Wiljan Pluim) itu," jelas pria yang akrab disapa Appi itu.

Appi menegaskan, PSM mengajukan banding terkait sanksi 4 laga berturut (di luar kartu merah) yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI kepada Wiljan Pluim. Menurutnya, sanksi tersebut terlalu berlebihan dan sangat tidak adil.

"Ada beberapa hal yang kita ajukan banding termasuk juga keterangan dari Willy (Wiljan Pluim) kenapa dia melakukan itu. Di dalam surat banding kita itu juga mengatakan bahwa perbuatannya itu memang diakui tidak diperbolehkan, tapi tidak harus mendapatkan sampai 4 kali pertandingan juga," jelasnya.

Olehnya itu, Appi berharap banding yang diajukan PSM dapat segera dijawab oleh Komite Banding PSSI. Diharapkan dapat keluar dalam waktu yang tidak lama, sebab sanksi untuk Pluim sedang berjalan.

"Paling kita tunggu seminggu lah. Di banding kita juga tidak mengusul berapa laga (pengurangannya). Yang penting kita meminta banding untuk mengurangi sanksi keputusan tidak main 4 laga itu," terangnya.

"Umpamanya nanti keluar ini dikasih kurang 2 laga, yah berarti bisa main nanti di laga yang akan datang," bebernya.

Diketahui Wiljan Pluim telah menjalani sanksi skorsing 2 laga, yakni saat PSM melawan Persebaya dan Dewa United. Tersisa 3 laga lagi saat PSM melawan Persis Solo Kamis (29/9).

Kemudian dilanjutkan saat PSM lawan Persikabo pada Jumat (7/10), dan menghadapi Persita pada Kamis (13/10). Khusus duel PSM melawan Barito Putera pada Senin (3/10), Wiljan Pluim tetap bisa bermain, sebab laga tersebut adalah laga tunda.

Simak selengkapnya Ucapan Wiljan Pluim ke Wasit di halaman berikutnya.

Ucapan Wiljan Pluim ke Wasit

Kapten PSM Makassar Wiljan Pluim dituding menghina wasit sehingga membuatnya kena sanksi berat oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Pemain asal Belanda itu dijatuhkan hukuman denda Rp 50 juta dan absen dalam 5 laga berturut-turut.

Appi mengatakan, ucapan yang dikeluarkan Wiljan Pluim sebetulnya bukan untuk menghina wasit. Perkataan yang keluar tersebut adalah bentuk kekesalan dirinya atas pelanggaran yang ia lakukan dan kartu kuning yang diterima.

"Jadi bukan untuk menghina wasit, yah mungkin refleks dia ucapkan itu. Dia (Wiljan Pluim) kesal terhadap dirinya dan kesal kenapa dikasih kartu begini," terang Appi.

Kendati demikian, Appi juga tidak membenarkan atas ucapan yang dikeluarkan Wiljan Pluim tersebut. Itu adalah kata-kata yang tidak bijak dikeluarkan dalam logat bahasa Inggris.

"Itu kan Willy (Wiljan Pluim) pakai bahasa Inggris ucapannya setelah dikasih kartu kuning itu. Cuman wasit itu terprovokasi oleh pemain asing (Persik Kediri) yang ada di situ," terangnya.

"Coba lihat (video) rekamannya, kita lihat ada juga pemain asing (Persik) Kediri yang memperjelas itu (ke wasit)," jelas Appi.

Diketahui, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Wiljan Pluim karena mengucapkan kalimat penghinaan kepada perangkat pertandingan serta mendapatkan kartu merah langsung. Hal tersebut terjadi saat PSM bertandang ke markas Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat (2/9) lalu.

"Itu ada regulasinya. Menghina wasit itu tidak boleh. Jadi semua itu ada diatur dengan kode disiplin. Kita tidak ngarang-ngarang," kata Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing kepada detikSulsel, Rabu (14/9).

Kendati demikian, Erwin tidak membeberkan perkataan apa yang diucapkan Wiljan Pluim sehingga dinilai menghina wasit. Termasuk batasan-batasan perkataan yang seharusnya dilarang diucapkan pemain dan ofisial klub ke perangkat pertandingan.

"Saya gak ingat lagi (apa yang diucapkan Wiljan Pluim). Itu semua ada videonya, dan wasitnya serta pengawas pertandingan membuat laporan. Masuk ke LIB dan dikirim ke kami," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ata/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads