Polisi selaku pihak penanggungjawab keamanan di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare angkat bicara mengenai suporter yang lolos membawa smoke bomb di laga PSM vs Persib. Polisi menilai stadion masih sangat terbuka sehingga ke depan akan melakukan evaluasi pengamanan.
"Ada banyak kemungkinan (suporter lolos bawa smoke bomb) dikarenakan stadion yang sangat terbuka," ungkap Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono kepada detikSulsel, Rabu (31/8/2022).
Andiko merincikan, stadion masih sangat terbuka adalah di sekeliling stadion banyak "jalan tikus" yang bisa dilalui calon penonton untuk masuk. Di sisi lain di bagian timur stadion juga langsung rumah penduduk, tidak ada pembatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya tidak ada tembok pembatas untuk membatasi stadion dan rumah penduduk di sekitar, sehingga ada semacam jalur tikus yang tidak terpantau," jelasnya.
Dia membandingkan di Stadion Gelora Bung Karno dikelilingi banyak pagar pembatas. Sehingga membuat stadion tertutup dan tingkat keamanan sangat tinggi.
"Maaf misalnya Stadion Gelora Bung Karno kan ada tembok pembatas dan pagar di sekeliling jadi orang susah masuk lewat jalur tikus," rincinya.
Di sisi lain soal modus pelaku bisa lolos membawa smoke bomb, ia menduga bisa jadi pelaku sengaja menyimpan smoke bomb tersebut sehari sebelum pertandingan berlangsung. Sehingga saat dilakukan pemeriksaan tidak didapatkan.
"Kita belum bisa pastikan modus pelaku, tetapi ada kemungkinan juga misalnya satu hari sebelum pertandingan dia masukkan itu barang (smoke bomb). Kalau begitu kan butuh tindakan pengamanan yang lebih luas lagi," tegasnya.
Dia menjelaskan pola pengamanan yang diterapkan saat ini sudah sesuai dengan standar pengamanan. Akan tetapi memang selalu ada celah yang dicari pelaku untuk memasukkan smoke bomb tersebut.
"Intinya sistem pengamanan yang dibuat sudah cukup maksimal, kita juga sudah berulang kali sampaikan ke suporter. Tetapi kami akan evaluasi dan tempatkan petugas di spot yang kita anggap jalur tikus tadi," paparnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Deki Marizaldi mengaku juga tidak mengetahui secara pasti mengapa smoke bomb tersebut bisa lolos. Apalagi terduga pelaku tidak mengakui bahwa dia yang membawa dan menyalakan smoke bomb tersebut.
"Kita juga belum tahu dia (pelaku) memasukkan darimana padahal kita sudah sangat memperketat penjagaan. Pemeriksaan itu kita lakukan berlapis-lapis juga," tegasnya.
Apalagi menurut Deki suporter yang awalnya diduga sebagai orang yang membawa dan menyalahkan smoke bomb membantah bukan dirinya yang melakukan.
Deki menambahkan, terduga pelaku sudah dibebaskan oleh petugas setelah orang tua yang bersangkutan ikut didatangkan agar tidak terulang kejadian yang sama.
"Dia asal Sidrap katanya, meskipun tidak mengaku tetapi disuruh bikin surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Deki.
(ata/nvl)