Flare-Smoke Bomb Jadi Momok PSM Makassar Didenda Komdis PSSI

PSM Makassar

Flare-Smoke Bomb Jadi Momok PSM Makassar Didenda Komdis PSSI

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 31 Agu 2022 05:59 WIB
Suporter nyalakan flare saat pertandingan PSM vs Persib
Foto: Oknum suporter nyalakan smoke bomb saat pertandingan PSM vs Persib. Muhclis Abduh/detikSulsel
Parepare -

Flare dan smoke bomb menjadi momok menakutkan bagi klub-klub Liga 1. Hal ini yang dialami PSM Makassar yang saat ini terancam denda Rp 50 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Smoke bomb tersulut saat PSM Makassar sukses mempermalukan Persib Bandung dengan skor 5-1 di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Senin (29/9/2022). Saat pertandingan masih berlangsung, tampak asap membubung di bagian timur stadion.

Ketika asap muncul beberapa menit, pertandingan masih dilanjutkan. Adapun pelaku langsung diciduk aparat yang berjaga di sekitar lokasi. Aksi tersebut tak mengganggu jalannya pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tekait flare dan smoke bomb, baik PSSI maupun FIFA telah memberikan aturan larangan di pertandingan sepak bola resmi. Aturan FIFA tercantum dalam pasal 52 huruf (c) butir (i) tentang FIFA Stadium Safety and Security Regulations.

Sementara di kompetisi lokal, PSSI juga telah mengaturnya dalam Kode Disiplin PSSI Pasal 70 ayat (1). Sanksi atas pelanggaran tersebut pun cukup besar.

ADVERTISEMENT

Diatur dalam Lampiran 1 Kode Disiplin PSSI 2018 yakni Rp 50 juta untuk 1 kali penyalaan, Rp 100 juta untuk 2-5 kali penyalaan dan Rp 200 juta untuk lebih dari 5 kali penyalaan.

Dalam kasus ini, pada pertandingan PSM vs Persib tersulut sekali smoke bomb. Artinya manajemen PSM terancam denda Rp 50 juta.

Respons Manajemen PSM Makassar

Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin geram dengan adanya smoke bomb yang dinyalakan suporter. Dia menilai perbuatan tersebut merupakan tindakan pengecut karena merugikan tim.

"Saya cuman melihat sekilas tapi ini kan merupakan sesuatu hal yang pengecut menurut saya," ungkap Munafri Arifuddin kepada media di Stadion Gelora BJ Habibie, Senin (29/8/2022)

Pria yang akrab disapa Appi ini menegaskan, jika memang ada sesuatu yang tidak disetujui dilakukan oleh manajemen PSM, jangan serta merta suporter melakukan tindakan yang buruk.

"Kalau tidak setuju dengan apa yang dilakukan dengan manajemen, ya udah jangan lakukan hal-hal yang merugikan kita semua," tegasnya.

Penonton menyalakan smoke bomb saat pertandingan PSM vs Persib di Stadion Gelora BJ HabibiePenonton menyalakan smoke bomb saat pertandingan PSM vs Persib di Stadion Gelora BJ Habibie Foto: Istimewa/Tangkapan Layar

Dia mengaku akan bertindak tegas jika ke depannya masih didapatkan suporter yang sengaja menyalakan smoke bomb ataupun flare. Ia menegaskan tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi.

"Saya akan berbuat tegas kalau kita menemukan lagi. Kita minta maaf kita akan berbuat tegas," imbuhnya.

Lantas bagaimana dengan sanksi dari PSSI atas kejadian tersebut? Appi mengaku belum bisa memastikan. Ia menunggu surat dari PSSI terlebih dahulu.

"Belum tau, kan mungkin ada suratnya menyusul," paparnya.

Dia pun meminta kepada para suporter agar dapat mematuhi peraturan yang ada. Ia menilai tak ada untungnya aksi tersebut dilakukan.

"Kan sudah berkali-kali dikasih tahu dimana-mana ada pengumuman tentang flare (smoke bomb)," tegasnya.

Simak selengkapnya Kecaman Kelompok Suporter PSM Makassar di halaman selanjutnya.

Kecaman Kelompok Suporter PSM Makassar

Suporter PSM turut merespons adanya smoke bomb saat pertandingan PSM Makassar melawan Persib Bandung. Kalangan suporter PSM menduga aksi itu dilakukan oleh seorang penyusup.

Ketua Komunitas VIP Selatan (KVS) Erwinsyah mengatakan, suporter PSM tidak mungkin melakukan hal-hal yang dapat merugikan tim. Baik itu flare, smoke bomb, atau barang yang dilarang lainnya.

"Kalau dilihat foto beredar orang masuk-masuk ji itu. Karena dia (pelaku) pakai baju putih. Kita mayoritas suporter pakai baju hitam atau merah," kata Erwinsyah dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (30/2022).

Pria yang akrab disapa Ewink ini pun meminta agar pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau perlu pelaku dilarang masuk ke stadion.

"Kalau memang dikenali, ada identitasnya, yah biarlah tidak masuk stadion 2 musim," tegasnya.

Sementara itu, Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha mengaku, kecewa dengan ulah penonton yang menyalakan smoke bomb saat pertandingan PSM melawan Persib berlangsung. Ia juga meminta agar pelaku diberikan sanksi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Harus ada efek jera. Harus diproses hukum biar tidak terulang lagi. Supaya ke depannya tidak ada lagi aksi serupa," kata Daeng Uki sapaannya.

Daeng Uki menjelaskan, flare atau smoke bomb merupakan barang yang dilarang masuk ke stadion. Ia meminta kepada seluruh suporter untuk mawas diri tidak melakukan hal-hal yang merugikan tim.

"Dirijen juga harus serius mengimbau anggotanya tak melakukan hal tersebut. Memberikan edukasi. Jadi bukan hanya berdiri di atas pagar untuk menyanyi atau apalah, tapi bisa juga mengedukasi," bebernya.

Daeng Uki juga meminta agar pelaku yang menyalakan smoke bomb bisa digali lebih dalam motifnya. Apa tujuannya menyalakan smoke bomb tersebut.

"Mau ditahu apa motivasinya itu menyalakan smoke bomb. Apa tujuannya atau siapa yang suruh menyalakan, itu kita mau tahu. Kalau ada disuruh siapa," pinta dia.

Terpisah, Menteri Luar Negeri The Macz Man, Daus mengatakan, tempat smoke bomb menyala berada di tempat penonton campuran. Bukan bagian dari kelompok suporter PSM.

"Itu penonton biasa di sana. Campuran banyak di sana. Makanya susah diidentifikasi," kata Daus.

Daus menegaskan, menyalakan flare atau smoke bomb merupakan hal yang dilarang dan akan merugikan tim PSM. Hal ini sudah berulang kali disampaikan ke teman-teman suporter.

"Kami instruksikan jangan macam-macam yang sampai merugikan tim. Makanya kami himbau terus dilarang flare dan smoke bomb," pungkasnya.

Simak selengkapnya Klub Liga 1 yang Didenda Komdis PSSI gegara Flare dan Smoke Bomb di halaman selanjutnya.

Klub Liga 1 yang Didenda Komdis PSSI

Baru-baru ini tim Persib Bandung harus membayar denda sebesar Rp 200 juta karena terkena sanksi. Denda ini diakibatkan ulah oknum suporter yang menyalakan flare atau suar pada pertandingan tandang kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Jumat (19/8) lalu.

"Tim Persib melanggar Kode Disiplin PSSI tahun 2018 karena terjadi penyalaan flare dalam jumlah banyak oleh oknum suporter Persib di Tribun Barat sisi Utara dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran kode disiplin," demikian bunyi salinan keputusan Komdis PSSI tertanggal 24 Agustus 2022.

Bukan hanya sekali itu Persib harus merogoh kocek hingga Rp 200 juta atas ulah suporter menyalakan flare.

Sebelumnya Persib juga harus membayar denda sebesar Rp 200 juta karena suporter menyalakan flare saat Persib menjamu Bhayangkara FC dalam pekan pertama Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang pada 24 Juli lalu. Jumlah tersebut harus dibayar Persib karena cukup banyak Bobotoh yang menyalakan flare.

Selain Persib Bandung, tim lain yang juga menguras kas untuk membayar ulah suporter menyalakan flare yakni Persija Jakarta.

Persija didenda Komdis PSSI karena Jakmania menyalakan flare saat bertandang ke markas Bali United pada 23 Juli lalu. Macan Kemayoran membayar lebih sedikit Rp 50 juta karena hanya kedapatan satu flare yang dinyalakan Jakmania.

Selanjutnya ada tim Persita Tangerang. Suporter Persita kedapatan menyalakan satu flare saat laga kontra Persik Kediri yang berlangsung pada 25 Juli lalu. Akibat ulah suporter tersebut, Persita pun harus menguras kocek hingga Rp 50 juta.

Halaman 2 dari 3
(ata/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads