Rencana Erik ten Hag tidak berjalan lancar ketika Manchester United dikalahkan Brentford. Penyebabnya adalah distribusi bola dari kiper yang tidak berjalan optimal.
David de Gea dianggap jadi sosok paling bertanggung jawab dalam terciptanya dua gol pertama Brentford. Alhasil Manchester United takluk 0-4 di Gtech Community Stadium, Sabtu (13/8/2022) malam Wita.
Sejak awal, Erik ten Hag mau para pemainnya memancing Brentford menekan jauh, lalu melakukan umpan langsung ke depan sebagai bypass melewati pressing tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di tengah pressing agresif yang diterapkan Brentford, De Gea justru memaksa mencoba mengoper pendek ke Christian Eriksen. Selanjutnya yang terjadi adalah petaka karena Eriksen yang ditempel pemain kehilangan bola, hingga berujung gol.
"Kami bilang 'Pancing mereka masuk dan mainkan umpan panjang.' Kami menarik mereka, celahnya tinggi dan kami seharusnya memilih opsi itu. Itulah yang tak bisa kami lakukan," ujar Ten Hag dilansir detikSport, Minggu (14/8/2022).
Brentford memang langsung menekan dengan intens sejak sepak mula dan strategi itu berhasil. Sejak gol kedua, De Gea mulai ragu untuk memainkan umpan pendek dan kembali ke gaya aslinya yakni menendang jauh.
"Mereka mengikuti instruksi saya, tapi mereka membuat keputusan yang buruk," sambungnya.
Erik ten Hag sendiri menegaskan keyakinan bahwa para pemainnya bisa memainkan ide sepakbolanya. Namun dengan De Gea masih jadi pilihan utama di bawah mistar, ia menghadapi risiko-risiko serupa dengan laga semalam.
Simak Statistik David de Gea di halaman berikutnya.
Statistik David de Gea
De Gea pada dasarnya memang bukan kiper yang punya kaki mahir memainkan bola. Dilansir detikSport menurut Catatan Sky Sports mengungkap kalau akurasi umpannya hanya 61,6%, jauh di bawah Alisson (Liverpool) 84,8%, dan Ederson (Manchester City) 83,7%, dua kiper yang bisa dianggap sebagai tolok ukur.
De Gea terlambat menyadari bahwa ia sudah keliru mengambil keputusan. Ia baru memainkan umpan-umpan panjang setelah gol kedua Brentford, itu pun patut diduga karena naluri dan instingnya untuk mengambil keputusan aman setelah melakukan kesalahan.
"Mungkin saya harus membaca pertandingan lebih baik dan menendang bolanya jauh ke depan," ungkap De Gea terkait gol kedua Brentford.
Masalah lainnya adalah, serangkaian umpan panjang yang dilepasnya hanya satu yang mencapai rekan setim.
"Saya mencoba memainkannya pendek ketika saya tak seharusnya mengoper ke Christian. Tapi tentu saja, kami selalu mencoba untuk bermain pendek, kami selalu mencoba menguasai bola," ungkapnya.
"Tapi terkadang seperti hari ini, mereka menekan pemain satu lawan satu di seluruh penjuru lapangan. Saya seharusnya membaca situasi lebih baik," imbuh de Gea mengakui kesalahan.
Kiper internasional Spanyol itu sebenarnya sudah mulai dibentuk agar lebih nyaman dengan bola saat MU ditangani Louis van Gaal. Akurasi umpannya meningkat menjadi 64% di bawah Van Gaal, dibanding pada musim-musim pertamanya yang hanya 56%.
Ten Hag akan butuh persentase itu naik signifikan agar cocok dengan idenya. Tapi mengubah cara main kiper yang sudah 31 tahun, dengan 489 caps untuk MU, tentu bukan perkara mudah.
Simak Video "Video: Tak Dipermanenkan Aston Villa, Rashford Bakal Balik ke MU"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/hmw)