Performa gelandang PSM Makassar Wiljan Pluim dan bek Yuran Fernandes mulai disorot. Hal itu karena tidak bermain ngotot seperti karakter permainan Pasukan Ramang.
"Kalau Pluim main mesti dia paksakan sedikit fisiknya. Dia itu bagus, tapi mainnya terlalu santai," kata Pengamat sepak bola, Abdi Tunggal kepada detikSulsel, Kamis (14/7/2022).
Mantan striker PSM Makassar era 70-an ini menilai, Juku Eja sudah berganti banyak pelatih, tetapi Pluim tetap selalu menjadi andalan. Bahkan saat ini menjadi kapten PSM Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Wiljan Pluim) itu harus tahu bahwa tim itu tergantung sama dia. Saya sangat mengharapkan, dia itu main hebat di PSM, ikut memotivasi pemain lainnya," terangnya.
Selain Pluim, Abdi Tunggal juga menyoroti penampilan Yuran Fernandes. Meski bagus, tetapi ia menilai pergerakannya masih lambat dan tidak bermain ngotot seperti karakter PSM Makassar.
"Lini belakang lumayan itu (Yuran Fernandes) tapi harus lebih ngotot sedikit. Dia bagus, cuman dia jangan (terlalu) santai mainnya. Saya liat biasa terlalu santai mesti ada ngotot sedikit," paparnya.
Pengamat sepak bola, Assegaf Razak menilai, peran Pluim sangat sentral dalam permainan PSM Makassar. Walaupun secara fisik, pemilik nomor punggung 80 itu sangat lemah.
"Kelebihannya saat dia (Pluim) dapat bola susah di rebut. Bisa memberikan assist bagus ke teman, ini kelebihannya," ucapnya.
Mantan pelatih PSM ini berharap, Pluim bisa menjadi motivator bagi pemain PSM lainnya. Paling tidak ada penerus yang bisa menggantikannya di PSM nantinya.
"Pluim punya kualitas dan memang dia pemain gelandang yang kreatif, luar biasa ada yang bisa membimbing pemain muda dan kapten pengganti pelatih ketika bermain di lapangan bisa menjadi panutan," jelas Assegaf.
(ata/asm)