Polres Parepare akan menemui komunitas suporter PSM Makassar sebelum Liga 1 bergulir. Polisi ingin memberikan edukasi ke suporter terkait larangan membawa flare jika PSM Makassar resmi bermarkas di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.
"Kami merasa perlu mengundang kelompok suporter PSM Makassar terkait keamanan saat nantinya liga jadi bergulir (di Parepare)," ujar Kapolres Parepare AKBP Andiko Wicaksono saat berkunjung ke Stadion Gelora BJ Habibie, Kamis (14/7/2022).
Ada sejumlah poin yang menurut Andiko perlu dijelaskan dan disampaikan kepada komunitas suporter PSM Makassar. Terutama mengenai barang-barang yang tidak boleh dibawa ke dalam stadion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di aturan PSSI dan FIFA flare itu dilarang. Makanya kami akan tegaskan ini ke suporter PSM Makassar," ucapnya.
Menurut Andiko, flare tidak dibolehkan karena mengganggu pemain yang sedang bertanding. Sehingga, sebagai pendukung tim sepakbola Andiko menilai sepatutnya suporter mengerti dan memahami hal ini.
"Pada intinya kita ingin agar para pemain bermain tanpa ada gangguan dari luar. Makanya kita mau tekankan ini semua ke suporter," paparnya.
Sebelumnya, pada laga PSM Makassar melawan Sulut United di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Senin (6/6) lalu, suporter menyalakan flare. Suporter menyalakan flare tepat saat wasit baru meniupkan pluit tanda babak kedua dimulai.
Flare tersebut dinyalakan suporter yang berada di tribun utara. Hal ini lantas membuat kepulan asap masuk ke dalam lapangan pertandingan.
Wasit yang melihat kepulan asap tersebut lantas memutuskan untuk menghentikan sementara pertandingan. Master of Ceremony (MC) lalu beberapa kali mengingatkan suporter untuk tidak menyalakan flare.
"Suporter dilarang menggunakan flare selama pertandingan berlangsung. Tabe," seru MC saat pertandingan berhenti.
Setelah 4 menit berlalu, kepulan asap dari flare tersebut mulai hilang. Wasit pun memutuskan untuk kembali melanjutkan pertandingan tepatnya pada menit ke-49.
(asm/ata)