Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kembali menyinggung penggunaan video assistant referee (VAR) dalam pertandingan sepakbola. Bernardo menilai kehadiran VAR bisa meningkatkan kualitas sepakbola menjadi lebih sportif.
Singgungan itu disampaikan Bernardo usai PSM Makassar melakoni laga melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (3/7). Duel kedua tim dimenangkan Borneo dengan skor 2-1.
"Indonesia kalian punya sepakbola yang fantastis, suporter yang fantastis, pemain-pemain yang fantastis, tetapi apa yang kalian butuhkan di sini adalah VAR," kata Bernardo usai laga, Minggu (3/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau negeri ini mau meningkatkan kualitas daripada sepakbola di sini, kita butuh, atau sepakbola (Indonesia) ini butuh VAR," lanjut Bernardo.
Dalam pertandingan melawan Borneo FC, Bernardo mengungkapkan kinerja wasit masih tidak sesuai harapan. Dia mempertanyakan fair play dalam pertandingan itu.
"Jujur apakah kalian berpikir bahwa pertandingan tadi dipimpin dengan fair," tanya Bernardo di hadapan wartawan.
Kehadiran VAR dinilai Bernardo sebagai sesuatu yang mendesak. Hal ini agar seluruh pertandingan sepakbola di Indonesia dapat berjalan dengan adil.
"Dengan begitu wasit bisa melihat kembali sebelum mengambil keputusan final untuk sebuah insiden," tegasnya.
Bernardo Singgung VAR Sejak Laga PSM Makassar Vs Arema FC
Bernardo sudah meminta kehadiran VAR sejak melakoni laga perdana di Piala Presiden 2022. Saat itu PSM Makassar bertemu Arema FC di Grup D.
"Kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi. Kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas di mana hal-hal yang perlu kita tingkatkan," kata Bernardo usai pertandingan, Sabtu (11/6).
Bernardo melontarkan krtikannya meski PSM Makassar menang 1-0 melawan Arema FC. Dia melihat masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh wasit dalam mengambil keputusan.
"Misalnya pada saat tadi kita draw atau kalah, kalian akan bilang, ini pelatih terlalu banyak bicaranya. Tetapi tidak, ini kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi," tegasnya.
Salah satu keputusan yang dinilai tidak tepat adalah ketika Everton Nascimento dinyatakan offside. Menurut Bernardo, strikernya jelas-jelas tidak offside.
"Saya tekankan sekali lagi bahwa dia (Everton Nascimento) melakukan lari dari garis pertahanan lawan. Pertahanan Arema," jelas Bernardo.
"Yah siapapun bisa berbuat kesalahan, pelatih bisa buat kesalahan, wasit bisa buat kesalahan. Tetapi kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas," paparnya.
Simak selengkapnya Bernardo kritik wasit di AFC Cup 2022 di halaman berikutnya.
Bernardo Singgung Wasit Tak Jeli
Laga PSM Makassar Vs Persikabo di Piala Presiden 2022, juga disesalkan Bernardo. Dia menilai beberapa keputusan wasit kontroversial dalam pertandingan itu.
"Saya tidak akan berbicara tentang wasit, dan tolong jangan tanyakan saya tentang wasit dan kalian bisa melihat apa yang terjadi di video hal-hal tersebut. Saya kira sudah sangat jelas apa yang terjadi di sana," sindir Bernardo Tavares saat konferensi pers, Rabu (15/6).
Bernardo mengungkapkan dalam pertandingan ini wasit tidak adil dan justru memberatkan anak asuhnya. Akibatnya, Juku Eja meraih kekalahan dari Persikabo menjelang pertandingan tuntas.
"Saya kira ini adalah hasil yang kurang fair dari perjuangan, pertarungan yang kita tunjukkan di lapangan dan peluang yang kita ciptakan," sebut dia.
Dia menyoroti gol penalti Persikabo di menit ke-93 jelang akhir laga babak kedua. Peluang PSM Makassar merebut tiga poin pupus sudah atas hadiah penalti yang diberikan wasit ke tim lawan.
"Apalagi di babak kedua, kalian bisa lihat peluang mereka dalam hal mencetak gol itu sangat terlihat sekali kejanggalannya," keluhnya.
Bernardo Kritik Wasit di AFC Cup
Laga PSM Makassar Vs Tampines Rovers di AFC Cup 2022 juga disoroti Bernardo Tavares. Bernardo menuding wasit berpihak kepada tim lawan.
Dalam laga tersebut, anak asuhnya memang menang 3-1 atas Tampines usai comeback. Namun, wasit tidak bertindak tegas dengan kejadian-kejadian yang terjadi dan jelas ia lihat di hadapannya.
"Lawan tidak akan bermain dengan 10 pemain. Bisa lebih sedikit lagi. Ada kejadian di depan saya, yang pemain itu layak dikartu merah. Saya bukan wasit, tapi saya tahu aturannya," tegas Bernardo saat jumpa pers, Senin (27/6).
Akibat ketidaktegasan wasit tersebut, Bernardo mengaku dirugikan. Sejumlah pelanggaran yang dianggap dilakukan Tampines, membuat pemain PSM mengalami cedera saat bertanding.
"Jika wasit memberi kartu merah, saya yakin tidak akan banyak pemain kami yang cedera," sebut dia.